News

Jogja Dapat Penghargaan Kota Layak Anak Kategori Utama

0
Jogja Kota Layak Anak
Anak-anak bermain di kolam air berwarna putih menyerupai air susu di Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Sabtu (7/3/2020). Fenomena air berwarna putih menyerupai air susu yang berasal dari penggalian sumur bor dengan kedalaman 80 meter tersebut ramai dikunjungi warga, meski himbauan larangan untuk mandi dan mengkonsumsi telah diumumkan. ANTARA FOTO/Abriawan Abhe

STARJOGJA.COM, Info – Setelah mendapatkan peringkat Nindya tahun 2019 lalu, Kota Jogja mendapat penghargaan Kota Layak Anak kategori Utama dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia. Peringkat Utama merupakan pencapaian dengan skor 801-900.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Jogja, Edi Muhammad menjelaskan ada beberapa klaster yang menjadi indikator penilaian berupa pemenuhan hak anak; pendidikan dan pengasuhan alternatif; kesejahteraan kesehatan; perlindungan khusus; hak sipil, serta lainnya. Selain itu, sinergi kelembagaan yang di dalamnya ada pemerintah dari segala tingkatan, masyarakat, media massa, dan pengusaha juga menjadi pertimbangan penilaian.

Konsep Kota Layak Anak merupakan sistem yang mengupayakan anak mendapatkan haknya di manapun berada.

“Sebagai contoh pemenuhan hak anak di Kota Jogja belakangan, dengan mulai menggerakkan masjid ramah anak. Sudah ada lagi gereja yang sudah siap untuk berkomitmen atau kami launching, hanya formalitasnya saja yang belum bisa kami lakukan,” kata Edi seusai menerima penghargaan secara daring di Kompleks Balai Kota Jogja, Kamis (29/7/2021).

Baca juga : Kelurahan Layak Anak di Jogja Capai 24 Kelurahan

Selain itu, penegak hukum juga harus memberikan pelayanan dengan memperhatikan pemenuhan hak anak. Apabila anak melakukan tindakan melanggar hukum dan harus masuk ke lembaga pemasyarakatan, maka hak pendidikan dan lainnya tetap perlu diberikan.

Atas capaian Kota Jogja ini, Edi mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah terlibat. “Di Kota Jogja sinergi sudah berjalan baik, tinggal menekan kasus kekerasan anak agar menurun. Termasuk di masa pandemi, keluarga yang kena Covid-19, entah anak atau orang tua. Bagi orang tua yang terkena Covid-19, maka anaknya termasuk kategori terlantar. Maka keluarga atau lingkungan perlu menerapkan konsep ramah anak bisa berjalan dengan baik,” kata Edi.

Ke depan Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja akan terus berusaha memperbaiki segala aspek. Harapannya tahun-tahun berikutnya bisa mencapai Kota Layak Anak peringkat teratas atau KLA.

Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah Kota Jogja, Hari Muryanto, mengapresiasi kepada Pemkot jogja yang telah memberi ruang kepada anak-anak, termasuk dengan adanya Forum Anak tingkat Kota sampai kampung. Anak-anak juga mendapat ruang dalam memberikan ide yang spesifik terhadap pembangunan kota dan terlibat dalam Musyawaran Perencanaan Pembangunan (Musrembang).

“Anak-anak di Kota Jogja harus terus dikawal dan didampingi karena ke depan merekalah yang akan menjadi pemimpin-pemimpin Kota Jogja,” kata Hari.

Perhatian yang perlu lebih inten ke depan juga untuk warga berkebutuhan khusus. Berbagai fasilitas warga berkebutuhan khusus di ruang publik yang sebelumnya terabaikan, kini sudah mendapat perhatian dari Pemkot Jogja. “Ini jadi lecutan kami, untuk bersama-sama bisa keluar dari pandemi dengan tetap punya kebijakan khusus untuk menyelamatkan dan melindungi anak-anak,” kata Hari.

Dalam penghargaan Kabupaten/Kota Layak Anak ini ada lima peringkat. Dari yang terbawah sampai teratas yaitu Pratama, Madya, Nindya, Utama, dan KLA. Selain Jogja yang berada di peringkat Utama, kota/kabupaten lain yaitu Denpasar, Surakarta, dan Surabaya. Ketiga daerah ini tahun 2019 juga menempati peringkat yang sama. Sementara untuk Sleman masuk peringkat Nindya. Sedangkan Kulonprogo, Gunungkidul, dan Bantul masuk peringkat Madya. Sampai saat ini belum ada yang masuk di katerori KLA.

Adapun jumlah penghargaan yang diberikan tahun 2021 sebanyak 275 dari berbagai peringkat. Jumlah ini meningkat dari penerima penghargaan tahun 2019 sebanyak 249. Penghargaan 2020 tidak terselenggara lantaran kondisi pandemi.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia, I Gusti Ayu Bintang Darmawati, mengucapkan selamat dan apresiasi pada seluruh penerima penghargaan, khususnya yang berada di peringkat Utama.

“Untuk mencapai hal tersebut hukan hal mudah, butuh komitmen kuat dan proses panjang serta kerja sama semua pihak,” kata Ayu Bintang. “Ini bukan hanya tujuan akhir, tapi penyemangat untuk semakin maju untuk memenuhi hak anak menuju Indonesia layak anak tahun 2030.”

Sumber : Harianjogja

Bayu

Percaya Bumi Datar? Cek 8 Fakta Ini Dulu

Previous article

Sapda Produksi Buku Panduan Distribusi Konten untuk Disabilitas

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in News