Flash Info

Fenomena Godoksa ‘Lonely Death’ di Korea Selatan 

0
kasus laki laki bunuh diri
ilustrasi bunuh diri (ist)

STARJOGJA.COM, Info – Fenomena Godoksa atau yang kerap disebut “Lonely Death” merupakan fenomena yang terjadi di Korea selatan. Sama dengan hutan bunuh diri di Jepang, latar belakang adanya “Loney Death” sama akan hutan bunuh diri. Sama-sama beralaskan factor ekonomi, kesepian dan depresi.

Namun terdapat perbedaan antara hutan bunuh diri dengan “Lonely Death”. Tempat bunuh diri di jepang terletak di hutan Aoigahara sementara di Korea Selatan di manapun bisa menjadi hutan kematian itu sendiri.

Seperti yang dikutip dari laman Korea Joongang Daily bulan April lalu, ditemukan seorang perempuan berusia sekitar 80 tahun dan pria berusia 50 tahun ditemukan tidak bernyawa.

Baca juga :  Kasus Bunuh Diri 2020 di Gunungkidul Menurun

Kedua orang tersebut memang dikenal jarang berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya. Hal ini terlihat dari hasil pengamatan polisi yang menyebutkan mayat kedua orang ini diperkirakan sudah meninggal selama sebulan lebih dengan keadaan orang-orang sekeliling tidak menyadarinya.

Kejadian ini awal mula disadari oleh seorang pembaca meteran air yang merasa janggal pada rumah ini dan akhirnya membuat laporan. Polisi pun menyimpulkan bahwa kedua orang ini mengalami maslaah keuangan.

Korea JoongAng Daily menyebut fenomena Gpdoksa ini sering terjadi pada usia lanjut, meskipun usia muda juga bisa melakukan hal ini. Terbukti dari masalah perempuan usia 80 tahun ini memiliki masalah dan pria 50 tahun memiliki penyakit kronis sehingga tak dapat bekerja.

Kematian karena kasus godoksa sendiri meningkat pada tahun 2021 dengan jumlah 51 kasus naik ke 76 kasus yang mana fenomena Godoksa leih sering terjadi di kalangan lanjut usia. Fakta ini ditemukan oleh seorang peneliti dari Institut Teknologi Seoul, Choi Soo-beom.

Seorang peneliti senior dari Seoul Welfare Foundation, Song In-joo menemukan bahwa motif utama fenomena Godoksa adalah masalah ekonomi. Dibuktikan dengan 978 orang memiliki resiko meninggal sendirian di Seoul, 65.8 persen atau 644 orang diantaranta adalah pria dan 34.2 adalah wanita dengan kisaran 95.4 merupakan pengangguran.

Korea JoongAng Daily mengutip kata-kata Song yang mana “Laki-laki paruh baya yang meninggal sendirian telah dipaksa ke penggusuran, mengalami kondisi kerja yang buruk dan mengalami pensiun mendadak, yang menyebabkan [perubahan] mendadak dalam kehidupan sehari-hari mereka. dan menjadi kelompok berisiko untuk kematian yang kesepian.”(18/10/2022).

Sumber : Bisnis

Penulis : Maylin Angelica

Bayu

Dua Varian Baru Covid Muncul Dr Fauci Ungkap Bahayanya

Previous article

Simak 10 Rekomendasi Film Komedi Korea yang Bikin Ketawa

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Flash Info