Lifestyle

Mom Shaming, Seberapa Sering Para Ibu mengalaminya?

0
Childfree dan Childphobia

STARJOGJA.COM, Pembahasan mengenai working mom dan stay at home mom sudah menjadi hal yang sering dibahas sejak lama.

Ibu yang bekerja masih memiliki penilaian negatif karena dianggap mengabaikan anaknya. Beberapa orang berpendapat jika anak sebaiknya diasuh langsung oleh ibu juga ayahnya, sehingga menjadi ibu rumah tangga merupakan pilihan yang sesuai agar anak dapat tumbuh dengan baik.

Namun, sebagian lagi berpendapat jika anak dari ibu yang bekerja juga dapat tumbuh dengan baik. Bahkan terdapat beberapa pendapat dari netizen yang mengaku dibesarkan oleh orang lain karena ibunya bekerja, dan ia masih dapat tumbuh sehat baik fisik maupun psikis.

Isu mengenai pilihan seorang ibu bekerja atau ibu rumah tangga memiliki keterkaitan dengan pembahasan pilihan parenting. Karenanya terkadang terdapat beberapa pendapat yang menilai cara parenting yang dianggap kurang benar dan menjurus kepada mom shaming. Seperti pendapat mengenai tumbuh kembang anak, makanan yang diberikan, kebiasaan, disiplin, dan lainnya.

Hasil survei

Mengutip dari survei yang dilakukan oleh Jakpat pada tahun 2018 mengenai Mom-shaming: Perspective of Mothers dijelaskan dari 574 responden sebanyak 72,65% mengatakan mom-shaming terjadi dengan berbicara langsung kepadanya secara pribadi.

Selain itu, sebanyak 64,49% responden yang pernah mengalami mom-shaming dari media sosial dilaporkan mengurangi frekuensi postingan mereka di media sosial. Survei dibagikan kepada 653 ibu responden dan disaring untuk mencari ibu yang sudah memiliki anak. Dan ada 574 responden yang memenuhi persyaratan survei.

Selain terjadi melalui media sosial, bahkan mom-shaming juga terjadi secara langsung di lingkungan sekitar. Para responden mengakui jika mereka pernah mengalami mom-shaming dalam beberapa hal, paling sering dari teman dan orang tua mereka.

Pembahasan mengenai working mom dan stay at home mom tampaknya akan menjadi isu yang selalu dibahas dan mengundang berbagai perbedaan pendapat. Karena pilihan hingga konsep parenting baik dari ibu bekerja maupun ibu rumah tangga dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti latar belakang pekerjaan, kondisi keluarga, hingga pengaruh lingkungan juga dapat mempengaruhi keputusan.

Ini yang membuat pilihan yang diambil menurut versi masing-masing akan berbeda dan kita  tidak dapat memberikan pembenaran atau menyamaratakan pilihan setiap orang.

Sumber : Cabaca

Baca juga : Ini Manfaat Mendengar Musik Bagi Penderita Alzheimer

 

PropertyGuru Indonesia Property Awards 2023 kembali Digelar  

Previous article

Jadwal Pemadaman Listrik Jogja, Jumat, 12 Mei 2023

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Lifestyle