News

Pelatihan Remote Pilot Drone Tersertifikasi yang Pertama

0
pelatihan drone UGM
drone basmi hama (ugm)

STARJOGJA.COM, Info –  Universitas Gadjah Mada (UGM) menjadi universitas pertama  untuk pelatihan remote pilot sistem pesawat udara kecil tanpa awak (SPUKTA) atau drone tersertifikasi di Indonesia.


Koordinator Task Force Remote Pilot Rating SPUKTA UGM, Dr. Sc. Sanjiwana Arjasakusuma, M.GIS., menjelaskan penerbitan Lisensi Remote Pilot (RPL) rating SPUKTA hanya dapat dilakukan melalui perolehan sertifikat dari lembaga pelatihan yang diakui oleh Kementerian Perhubungan. Saat ini, baru ada sembilan lembaga pelatihan RPL yang diakui dengan lembaga terbaru yang diakui adalah UGM.

“Terbaru ada UGM yang merupakan universitas pertama yang diakui dapat menerbitkan sertifikat Remote Pilot License (RPL) yang diakui oleh Kementerian Perhubungan,”ungkapnya, Kamis (12/10) di UGM.

Ia menyampaikan bahwa UGM mendapatkan pengakuan ini setelah melalui serangkaian asesmen yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan. Asesmen  dilakukan terhadap kesiapan sarana prasarana serta sumber daya manusia serta kurikulum yang diajukan oleh UGM dengan kriteria yang diatur oleh Direktorat Kelaikudaraan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Kementerian Perhubungan. Hal itu, sesuai dengan peraturan dan undang-undang, yaitu Undang-Undang Nomor 1 tentang Penerbangan Pasal 58 ayat (1) bahwa setiap personel pesawat udara wajib memiliki lisensi atau sertifikat kompetensi. Lalu, Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil (PKPS) Bagian 107 tentang Sistem Pesawat Udara Kecil Tanpa Awak (SPUKTA) (PM 63 Tahun 2021) butir 107.63; Butir 107.73. Berikutnya, Surat Edaran DKPPU nomor SE.009/DKPPU/Xl/2022 perihal Kurikulum, dan Silabus Remote Pilot rating Sistem Pesawat Udara Tanpa Awak yang terdiri dari minimum 38 jam pelajaran teori dan 5 jam pelajaran praktek.

Pengakuan UGM sebagai salah satu pusat pelatihan RPL tertuang pada surat keputusan DKPPU nomor UM.006/21/17/DKPPU-2023 pada tanggal 30 Agustus 2023 yang mencatat UGM sebagai lembaga pelatihan Remote Pilot Rating SPUKTA dengan nomor UASTC-009.

Menyambut hal baik tersebut, lanjutnya, UGM membentuk tim task force untuk pelatihan Drone/UAV di UGM dengan anggota tim terdiri dari Fakultas Geografi, MIPA, Teknik, Sekolah Vokasi dan PUSTRAL. Task Force ini bertugas untuk mengatur instrumentasi pelatihan dan mensupervisi penyelenggaraan pelatihan Remote Pilot rating SPUKTA yang dilangsungkan di lingkup UGM agar sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh DKPPU.

Salah satu anggota task force, Dr. Taufik Hery Purwanto, menambahkan pengakuan ini penting bagi UGM. Sebab, banyak pengembangan, pemanfaatan dan pelatihan SPUKTA di UGM untuk memenuhi regulasi yang ada terkait keselamatan (safety) dan keamanan (security). Oleh karenanya diperlukan pengetahuan tentang SPUKTA, regulasi, serta lisensi untuk menerbangkan.

Sebagai tindak lanjut dari pengakuan UGM sebagai lembaga pelatihan remote pilot rating SPUKTA oleh Kementerian Perhubungan telah dilakukan pelatihan  Remote Pilot License (RPL) dan Pengolahan Foto Udara tingkat Lanjut dari PUSPICS Fakultas Geografi UGM pada bulan Juni 2023 lalu yang diikuti 17 peserta. Selain itu, pelatihan Remote Pilot dan Pengoperasian Unmanned Aircraft System untuk Pemetaan  pada bulan Juli 2023 yang dilangsungkan oleh PUSTRAL UGM. Seluruh peserta pelatihan tersebut berhasil mendaftarkan sertifikatnya untuk mendapatkan lisensi dari Kementerian Perhubungan melalui SIDOPI-GO.

“Harapannya ke depan, pengakuan UGM sebagai lembaga pelatihan remote pilot rating SPUKTA akan dapat dimanfaatkan masyarakat luas untuk mencetak sumber daya manusia untuk dunia aviasi dengan pemahaman saintifik serta memiliki wawasan keamanan dan keselamatan yang baik,” ucap Taufik.

Sumber : Humas UGM

Bayu

Kuwat Triyana, Penemu GeNose Pendeteksi Covid-19 Dikukuhkan Sebagai Guru Besar UGM

Previous article

Ingat Bunda, Pengaruh Anemia Defisiensi Besi pada Anak Penting

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in News