Kota JogjaNews

Taman Tugu Pal Putih, Kolaborasi Pemda DIY & Pemkot Jogja

0
sumbu filosofis Hilang
HARIANJOGJA/GIGIH M. HANAFI Taman tugu pal putih di sisi timur laut kawasan Tugu Pal Putih, Jogja, Senin (5/10). Pembangunan taman selama tiga tahun tersebut menghabiskan dana sekitar Rp. 2,6 Milyar yang berasal dari APBD DIY.

Taman Tugu Pal Putih yang berada di sisi timur laut Tugu Pal Putih resmi dibuka. Peluncuran sengaja dilakukan berdekatan dengan HUT Jogja yang jatuh pada Rabu (7/10/2015) besok, sekalipun pembangunannya sudah selesai sejak sebulan lalu.

Taman tugu pal putih seluas 293 meter persegi terdiri dari diorama yang terbagi dalam tiga panil, yakni panil utara bercerita tentang awal pembangunan Tugu Golog Gilig, panil tengah tentang suasana lingkungan di sekitar Tugu Golong Gilig, dan panil selatan menggambarkan keruntuhan Tugu Golong Gilig akibat gempa bumi dan pembangunan Tugu Pal Putih, miniatur Tugu Golong Gilig setinggi tujuh meter, enam papan informasi Perjanjian Giyanti, Tugu Golong Gilig, Tugu Pal Putih, sumbu imajiner, sumbu filosofi 1, dan sumbu filosofi 2, satu unit videotron yang memutar informasi warisan dan cagar budaya DIY, pos polisi, toilet, gudang, serta plasa sumbu filosofi.

Kepala Dinas Kebudayaan DIY Umar Priyono membenarkan peluncuran Taman Tugu Pal Putih sengaja berdekatan dengan puncak peringatan HUT Jogja sebagai kado dari Pemda DIY.

“Ini juga menunjukkan kolaborasi antara Pemda DIY dan Pemkot Jogja,” ujarnya di sela-sela peluncuran, Senin (5/10/2015).

Ia menguraikan, pembangunan taman ini dilakukan bertahap selama tiga tahun dengan anggaran sebesar Rp2,6 miliar yang berasal dari APBD DIY melalui DPA SKPD Disbud DIY. Biaya tersebut digunakan untuk pembebasan lahan sebesar Rp1,5 miliar dan konstruksi sejumlah Rp1,1 miliar.

Menurutnya, Taman Tugu Pal Putih ini dapat menjadi sarana menyosialisasikan sejarah dan budaya Jogja, mengingat selama ini pengunjung hanya memanfaatkan arel Tugu Pal Putih untuk berfoto dan belum tentu mengetahui sejarahnya.

“Revitalisasi ini menjadi bentuk pelestarian nilai sejarah dan budaya,” kata Umar.

Ia juga menjelaskan, perubahan bentuk Tugu Golong Gilig menjadi Tugu Pal Putih merupakan hasil negosiasi karena pemerintah Belanda saat itu tidak mengizinkan pembangunan tugu berbentuk Golong Gilig.

Perpanjang Usia Anda Dengan Rutin Berjalan Kaki

Previous article

Seluruh Elemen Masyarakat Ikut Pawai Budaya

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Kota Jogja