By 
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) DIY mendorong kawasan industri di DIY segera terwujud untuk menggaet para investor. Dengan banyaknya investor masuk diklaim akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.
“Kami terus mendorong tewujudnya kawasan industri. Segera mewujudkan keinginan investor.” kata Kepala BPKM DIY Totok Prianamto, Selasa (21/10/2015).
Beberapa wilayah yang tengah dipersiapkan menjadi kawasan industri di DIY yakni Piyungan, Bantul; Berbah, Sleman, dan Sentolo, Kulonprogo, serta Pajangan Bantul. Totok mengatakan sampai saat ini DIY masih menjadi incaran para investor.
Adanya kawasan industri diakui Totok, pertumbuhan ekonomi juga tidak hanya ada di wilayah kota, namun sampai wilayah pinggiran. Upaya itu sudah mulai dilakukan dengan pembangunan bandara baru internasional di Kulonprogo, serta akses Jalur Jalan Lintas Selatan sampai tembus Pacitan, Jawa Timur, yang akan menguntungkan DIY.
“Kedepan investor akan diarahkan ke daerah Selatan, Kulonprogo, Bantul, dan Gunungkidul,” ujar Totok.
Salah satu indikasi DIY menjadi peluang investasi, kata Totok, terlihat dari data nil investasi yang meningkat. BKPM DIY menargetkan nilai investasi sampai akhir tahun ini sebesar Rp1,270 triliun, bahkan jauh melebihi yang ditargetkan nasional sebesar Rp900 miliar. Sampai pertengahan tahun ini sudah mencapai Rp1,209 triliun.
Nilai investasi di DIY itu terdiri dari Penanam Modal Asing (PMA) sebesar Rp839, 8 miliar. Nilai terbesar dari perusahaan telekomunikasi yang mencapai Rp700 miliar, disusul oleh PT.General Electrik (GL) Lighting, kemudian Taman Sakura Martani.
Sementara nilai investasi Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp369,3 miliar. Nilai terbesar dari PT.Mulya Cipta Abadi (Lippo Mall) Rp329 miliar, disusul PT.Kusuma Sandang Mekar Jaya, kemudian industri susu bubuk Mirota KSM.
Comments