Kab SlemanNews

Masih Banyak Masyarakat Gunakan Laser

0

Puluhan petugas gabungan TNI AU yang bertugas di Lanud Adisutjipto terus melakukan razia penggunaan sinar laser pada malam hari. Masyarakat diminta memahami penggunaan sinar laser tersebut ke udara, mengganggu penerbangan.

Komandan Satuan Polisi Militer (Satpom) TNI AU Lanud Adisutjipto Letkol Pom Yudi Pratikno menjelaskan,   dari hasil kegiatan patroli Tim Lidkrim Pom dengan tim intel TNI AU kemarin, pihaknya masih menemukan penggunaan laser ke udara.

“Kami temukan di dua lokasi berbeda. Satu berada di daerah Condongcatur dan kedua di pasar malam Denggung Sleman,” kata Yudi melalui keterangan persnya.Tim TNI AU, katanya, langsung bergerak ke dua lokasi tersebut. Setelah menemukan pelakunya tim memberikan pengertian dan sosialisasi penggunaan sinar laser ke udara saat malam hari.

“Awalnya mereka enggan mematikan. Saat kami berikan pengertian, koordinasi alot, karena adanya backing preman sekitar. Pada akhirnya mereka mematikan alat itu,” tandasnya.

Dia kembali mengingatkan agar warga tidak menyorot sinar lasernya ke udara terutama saat malam hari. Sebabnya, penggunaan alat tersebut ke udara sangat menganggu penerbangan.

“Apalagi saat ini latihan terbang dilakukan malam. Untuk pesawat latih rata-rata dari utara dulu kemudian belok ke kiri ke selatan sebelum mendarat. Kami berharap partisipasi warga untuk tidak menyalakan laser ke udara,” harapnya.

Kapentak Lanud Adisutjipto Mayor Sus Giyanto berharap pihak pengelola wisata dan pasar malam memahami bahwa laser atau lampu yang ditembakkan ke udara sangat menganggu penerbangan. Apalagi kawasan utara Lanud Adisutjipto menjadi ruang berputarnya pesawat latih saat melakukan pendaratan.

“Karena ada Sekbang, sering melaksanakan terbang malam,” ucapnya.

Dia mengakui, masih banyak warga yang menggunakan alat tersebut terutama saat ada kegiatan konser, peresmian atau acara pasar malam. Lampu sorot besar bahkan pernah ditembakkan (terkena) ke pesawat. Jika terpaksa, tim TNI AU langsung mendatanginya dan diimbau untuk dimatikan karena sangat membahayakan dunia penerbangan.

Pilkada Jogja : Kurang Dukungan Independen, Denda Dua Kali Lipat

Previous article

Tiket KA Tambahan Dari Yogyakarta Ludes

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Kab Sleman