By 
Sebanyak 304.000 rumah tangga mampu dari 354.000 pelanggan golongan R1 atau 900 Volt Ampere VA di Wilayah Yogyakarta telah dikenai penyesuaian tarif per 1 Januari 2017.
“Mereka dikenai tarif sesuai harga keekonomian pada tahap pertama hingga 28 Februari 2017,” kata Kepala Bagian Humas PT PLN (Persero) Area Yogyakarta Paulus Kardiman di Yogyakarta, Kamis.
Menurut dia, kebijakan pencabutan subsidi yang berlaku per 1 Januari 2017 sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM Nomor 28 Tahun 2016 tentang Tarif Tenaga Listrik PT PLN (Persero). Melalui peraturan itu tarif listrik bagi pelanggan 900 VA kategori mampu akan naik dari posisi saat ini Rp585,00 per kilowatt-hour (kWh) menjadi Rp774,00/kWh pada tahap pertama.
Pada tahap selanjutnya, tarif meningkat lagi menjadi Rp1.023,00/kWh pada bulan Maret dan menjadi Rp1.352 per kWh pada bulan Mei.
Kardiman mengatakan pemilahan kategori pelanggan mampu, miskin, atau rentan miskin pada dasarnya merupakan ranah Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).
Ia menegaskan bahwa PLN di daerah hanya bertugas mencocokkan data dari TNP2K dengan data pelanggan listrik.
Berdasarkar data terbaru hasil pencocokan data TNP2K, sebanyak 50.000 pelanggan dari 354.000 pelanggan listrik 900 VA dianggap masih dianggap layak mendapatkan subsidi.
“Ada fasilitas bagi warga yang masih merasa tidak mampu dan ingin mengajukan subsidi listrik. Mekanismenya lewat kantor kecamatan karena hal itu bukan domain kami,” kata Kardiman.
Menurut Kardiman, sesuai dengan data terakhir, jumlah pelanggan listrik di DIY seluruhnya mencapai 1.000.000 pelanggan, 600.000 di antaranya merupakan pelanggan 900 VA dan 450 VA, sedangkan 400.000 sisanya merupakan pelanggan daya listrik 1.300 VA ke atas.
Ia menyebutkan saat ini kemampuan pasokan daya listrik PLN untuk wilayah DIY per hari mencapai 624 megawatt. Sementara itu, total pemakaian daya listrik masyarakat di siang hari rata-rata mencapai 379,4 megawatt dan pemakaian pada malam hari mencapai 383,18 megawatt. (Sumber : Antara)
Comments