Kab SlemanNews

BPBD Sleman Minta Warga Antisipasi Pergerakan Tanah

0

STARJOGJA.COM,SLEMAN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sleman mengimbau masyarakat yang tinggal di kawasan perbukitan mewaspadai potensi gerakan tanah akibat tingginya intensitas hujan dalam beberapa hari terakhir.

“Dalam beberapa hari ini setiap hari turun hujan, ini mengakibatkan tanah mulai jenuh dan rawan terjadi pergerakan tanah yang berunjung pada tanah longsor,” kata Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan BPBD Kabupaten Sleman Makwan, Sabtu.

Menurut dia, sejumlah kejadian tanah longsor berskala kecil telah terjadi dalam satu pekan ini seperti pada Senin (22/1) setidaknya dilaporkan tiga lokasi longsor akibat tanah bergerak karena tidak mampu menampung air hujan yang turun beberapa hari terakhir.

“Ketiga titik lokasi longsor tersebut terjadi di wilayah Pandowoharjo, Pelemgolek dan juga Kali Buntung. Satu rumah di Pandowoharjo terkena longsor, tapi tidak parah. Di Pelemgolek satu gazebo longsor dan satu lagi longsor di Kali Buntung,” katanya.

Ia mengatakan, tingginya intensitas hujan pada puncak musim hujan saat ini perlu diwaspadai oleh masyarakat. Potensi longsor diperkirakan terjadi di wilayah-wilayah yang memiliki perbukitan.

“Wilayah yang memiliki tingkat kerawanan di kawasan perbukitan seperti di Kecamatan Prambanan, Cangkringan, Pakem, Godean hingga Gamping,” katanya.

Berdasarkan data Badan Geologi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kementerian ESDM yang dikeluarkan Januari 2018 ini, di wilayah Sleman potensi gerakan tanah terdapat di 17 kecamatan. Dari 17 kecamatan yang masuk kategori gerakan tanah menengah terdapat di wilayah Berbah, Depok, Kalasan, Minggir, Mlati, Moyudan, Ngaglik, Ngemplak, dan Kecamatan Sleman.

Adapun wilayah yang masuk kategori Menengah-Tinggi meliputi Prambanan, Pakem, Cangkringan, Tempel, Turi, Seyegan, Godean dan Gamping.

Daerah yang memiliki potensi gerakan tanah tersebut, berada di perbatasan sungai, tebing jalan, dan lereng yang mengalami gangguan. Gerakan tanah yang lama juga bisa aktif kembali jika intensitas hujan yang turun berlangsung lama, di atas normal.(ANT)

Kampung Ramah Anak di Jogja Akan Dirampingkan

Previous article

Apple Bakal “Adopsi” Fitur Whatsapp Bussiness

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Kab Sleman