Kota JogjaNews

Pawai Topeng Tandai Pembukaan FKY 2018

0

STARJOGJA.COM,JOGJA – Pembukaan Festival Kesenian Yogyakarta ( FKY ) ke 30 akan ditandai pawai seni pada Senin Sore ( 23/07/2018) mulai jam 15:00 WIB. Pawai akan mengambil rute Taman Parkir Abu Bakar Ali – Jl. Malioboro – Kawasan Nol Kilometer.

Rencananya pawai ini akan dimeriahkan kurang lebih 30 kontingen, terdiri dari kelompok seni, komunitas kreatif, pusat latihan tari, sanggar seni, serta perwakilan kabupaten dan provinsi dari luar Yogyakarta.

Pawai seni tersebut nanti dikemas dalam bentuk karnaval topeng. Selain dikreasikan pada para peserta, topeng-topeng tersebut juga akan menghiasi kendaraan-kendaraan yang turut memeriahkan kegiatan ini.

Berkaitan dengan pelaksanaan pawai tersebut, akan ada pengalihan arus lalu lintas, serta buka tutup jalan menuju Malioboro, mulai dari Gardu PLN di Jalan Abubakar Ali sejak 14:30 WIB. Atas kekurang nyamanan yang timbul dari hal tersebut, FKY 30 mohon agar warga Yogyakarta memakluminya.

“Alasan pawai seni ini dikemas dalam bentuk karnaval topeng karena kami ingin mempersembahkan karnaval yang menggambarkan penerimaan (acceptance) atas sifat manusia yang berbeda-beda namun tetap dalam format yang komunal. Sifat yang berbeda-beda itu diperlihatkan dengan topeng yang digunakan dalam pawai. Topeng ini bisa memperlihatkan sifat yang berbeda sekaligus menunjukkan keseragaman pada saat yang bersamaan. “ ungkap Roby Setiawan, Ketua Umum – Direktur Seni dan Kreatif.

Prosesi pembukaan FKY 30 yang rencananya akan dibuka oleh Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, KGPAA PAKU ALAM X ini, diawali dengan pertunjukkan tari Sekar Pudyastuti dari Ayudyah Art Dance yang diiringi Pengrawit Melody Jawi pimpinan Pratiwi Wibowo.

Puncak acara pembukaan FKY 30 tersebut akan ditandai pemukulan kentongan bersama-sama sebagai simbol penanda waktu berkumpul dan ajakan agar masyarakat ikut terlibat dalam kegiatan ini.

“Pemukulan kentongan kami pilih sebagai simbol penanda pembukaan FKY 30 karena kentongan titir merupakan sarana komunikasi tradisional yang masih relevan. Mengacu pada tema Mesemeleh, berkomunikasi adalah cara sederhana yang dapat digunakan untuk memahami dan berkumpul bersama. Seperti halnya rapat RT/RW di kampung-kampung, selain untuk bersilaturahmi, rapat RT/RW juga merupakan sarana komunikasi warga. ” terang Setyo Harwanto, Ketua Ketua III – Direktur Bagian Umum.

Setelah acara pemukulan kentongan selesai, langsung dilanjutkan penampilan salah satu grup band experimental ternama dari Yogyakarta, yaitu Senyawa.

Bupati Bantul Lepas Pemberangkatan Calon Jam’ah Haji Kloter 22 SOC

Previous article

Calon Jamaah Haji Sleman Kloter Pertama Diberangkatkan

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Kota Jogja