Kota JogjaNews

Tuntut Penambahan Gaji,Karyawan Trans Jogja Wadul ke DPRD

0
lelang bus gratis
Ilustrasi Bus Trans Jogja

STARJOGJA.COM, JOGJA – Sejumlah karyawan operator Trans Jogja dari PT. Jogja Tugu Trans (JTT) wadul ke DPRD DIY. Mereka mengeluhkan tidak adanya penambahan gaji karyawan sejak empat tahun terakhir.

Nasib mereka berbeda dengan sesama pengemudi dan pramugara bus Trans Jogja yang berada di bawah manajemen PT. AMI yang bergaji lebih besar. Karena itulah, mereka lantas meminta dukungan anggota DPRD DIY.

Direktur PT. JTT Agus Andrianto mengaku sudah menyampaikan kepada para karyawan bahwa kenaikan gaji akan bisa direalisasikan suatu saat nanti. Tapi, saat ini ia meminta karyawan bersabar dan realistis, sebab perusahaan sedang mengalami banyak permasalahan, baik di bidang keuangan dan di bidang lainnya.

“Kami akan terus membuka ruang dialog untuk mencari solusi dari permalasahan ini,” katanya saat menghadiri undangan audiensi bersama karyawan PT. JTT dan legislator DPRD DIY di Gedung DPRD DIY, Kamis (2/8/2018).

Dia menyebut proses perbaikan perusahaan membutuhkan waktu. Jika semua permasalahan sudah diselesaikan, Agus berjanji gaji karyawan akan disesuaikan.

Pembelian Tiket Trans Jogja secara Digital Bakal Semakin Beragam

Menurut dia kondisi PT. JTT saat ini ibarat pasien yang tengah sakit dan masih memerlukan obat. Sekarang, kata dia, PT. JTT masih harus berupaya untuk survive dengan segala keterbatasan yang ada.  Agus menyampaikan saat ini bus PT. JTT yang beroperasi sebagai Trans Jogja hanya 60 unit dari total 74 unit yang ada.

“Tapi karena anggarannya hanya cukup untuk mengoperasikan 127 bus Trans Jogja, dari yang seharusnya 147, maka PT. JTT hanya dapat jatah 60. Setelah nanti ada penambahan operasional bus jadi 74, kami berharap ini jadi langkah perbaikan perusahaan. Karena kalau busnya semakin banyak, peluru saya untuk bermanuver semakin banyak.”

Ketua Serikat Pekerja PT. JTT Totok Yulianto mengatakan upaya permohonan kenaikan gaji selalu mentok, karena manajemen perusahaan selalu mengatakan tidak ada kenaikan Bantuan Operasional Kendaraan (BOK).

“Maka di kesempatan ini kami sampaikan pada pihak terkait, kami memohon kenaikan gaji karena sudah empat kali kenaikan UMK [upah minimum kabupaten], gaji kami tidak pernah naik,” katanya.

Dia mengatakan pengemudi PT. JTT saat ini mendapatkan pendapatan kotor Rp3 juta per bulan, sedangkan juru mudi PT.AMI, kurang lebih, mendapat gaji Rp3,5 juta per bulan. Padahal, menurut dia PT. JTT sudah ada sejak pertama kali Trans Jogja beroperasi pada 2008 lalu, sementara PT. AMI muncul belakangan.

“Itulah yang menjadi pertanyaan kami. Pekerjaan sama. Tanggung jawab sama. Sama-sama mendapat kucuran dana dari pemerintah, tapi mengapa gaji kami berbeda. Terlebih bagi teman kami para OB [office boy] dan satpam, gajinya masih di bawah UMK. Sungguh ironis,” ucap dia.

Sebagai catatan, jumlah kru PT. JTT, baik pengemudi, pramugara dan pramugari, berjumlah 273 orang. Untuk pengemudi, Totok meminta kenaikan gaji menjadi Rp3,8 juta. Sementara pramugara sebesar Rp2,9 juta. “Sedangkan gaji untuk staf, OB, satpam dan mekanik seharusnya ada penambahan sebesar Rp600.000,” ucap Totok.

HUT ke- 9 : Terimakasih Para Mitra Star Jogja

Previous article

Marsda TNI Agus Munandar Kunjungi Lokasi TMMD Reguler 102 Kodim 0705/Magelang

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Kota Jogja