Esai

Penyekapan Tiga Anak di Makassar Jangan Terjadi Lagi

0
perempuan rentan kekerasan
kekerasan anak dan perempuan (JIBI)

STARJOGJA.COM, OPINI – Beberapa hari ini publik dibikin miris soal berita penyekapan tiga anak di Makassar, Sulawesi Selatan. Pasalnya, setelah berhasil bebas, ketiga anak itu dalam kondisi memprihatinkan.

Detik com memberitakan penyekapan tiga anak di Makassar ini pertama kali diungkap Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A). Ketiga anak berinisial AW (10), F (6), dan DF (2,5) ditemukan terluka.

Sementara di level lokal, kita tentu masih ingat adanya video viral seorang bocah yang diketahui berinisial ALD (14) mengguyur dirinya dengan oli bekas. Hal itu sebagai sanksi atas ulahnya yang ketahuan mencuri di sebuah bengkel kawasan Sleman.

Baca Juga : OPINI : Jangan Berhenti Pada Capaian Asian Games Saja !

Sebelum munculnya kejadian tersebut, kita tentu masih ingat masih ada berbagai jenis kekerasan terhadap anak dan juga remaja yang muncul di pemberitaan media massa. Kekerasan bukan hanya terjadi  yang jauh dari kita namun ada potensi yang mengancam di sekitar tempat tinggal.

Kita dihadapkan pada fakta jika anak-anak itu rentan terhadap kekerasan. Ironisnya, fakta yang muncul menyebutkan tak jarang pelaku adalah orang terdekat korban. Bahkan mereka adalah orang yang seharusnya melindungi anak-anak ini.

Kondisi ini menandai jika kejadian kekerasan terhadap anak tak lepas dari pemahaman orang dewasa akan pentingnya melindungi mereka baik ketika sedang di dalam maupun di luar rumah. Untuk mencegah munculnya tindak kekerasan terhadap anak, baik fisik maupun psikis, perlu penegakan hukum yang tegas.

Meski wacana sanksi pidana yang berat terhadap pelaku menimbulkan pro dan kontra, namun saya yakin ini bisa menimbulkan efek jera bagi pelaku agar tidak mengulang kesalahan. Sanksi ini juga akan menimbulkan efek jera bagi orang lain agar tidak melakukan kekerasan yang sama.

Sisi lainnya, Masyarakat juga perlu lebih peduli pada lingkungannya. Jangan bersikap cuek pada sekitarnya dan juga pada perkembangan anak-anak mereka.

Publik harus melakukan identifikasi apakah di lingkungan mereka terdapat anak yang rentan menjadi korban kekerasan baik oleh keluarga sendiri maupun pihak lain. Jika melihat seorang anak mengalami kekerasan fisik, psikis, ataupun seksual masyarakat harus segera melaporkan kepada pihak berwajib.

Jangan cuman diam atau berkeluh kesah lewat media sosial. Ini penting agar mereka segera mendapatkan solusi dari masalah kekerasan yang dialaminya. Tentu segera mendapatkan pemulihan akan trauma yang dialaminya.

Anda sebagai Orang tua harus lebih sadar betapa pentingnya interaksi antara anak dan kita. Interaksi yang ada itu turut memantau perkembangan anak serta ruang lingkup pergaulan mereka. Langkah ini menjadi salah satu upaya pencegahan terjadi kekerasan pada anak di lingkungan luar rumah.

Ingat, kekerasan yang dialami anak dipastikan bisa menimbulkan trauma mendalam. Dampak lain yakni kepercayaan diri anak yang rendah karena ketakutan melakukan kesalahan sehingga akan mengalami kekerasan lagi.

Ini akan membuat perkembangannya terhambat. Anak bahkan bisa mengalami kesulitan bergaul.

Bayu

Bersama Warga, Prajurit Kodim 0705/Magelang Hidupkan Irigasi

Previous article

Cuaca DIY Cerah Berawan

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Esai