Kab Bantul

Strategi China Merebut Status Super Power

0
Strategi China Merebut Status Super Power
Strategi China Merebut Status Super Power Apa ? (foto : Humas UMY)

STARJOGJA.COM, Bantul – Republik Rakyat Tiongkok merupakan salah satu negara yang berkembang secara pesat dan berpotensi meraih status super power. Bambang Cipto penulis dari buku “Strategi China Merebut Status Super Power” menyebutkan bahwa paska PD, AS mengalami stagnasi dalam berpikir dan hanya mampu bertahan dalam tatanan lama.

“Ini yang kemudian menjerumuskan AS dalam banyak perang di Timur Tengah yang penuh dengan tragedi kemanusiaan, bahkan mereka tidak berani mengaku sebagai dalang di balik fenomena tersebut,” katanya dalam Diskusi dan Bedah Buku Strategi China Merebut Status Super Power di Ruang Sidang Direktur Gedung Kasman Singodimedjo Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Kamis 27 September 2018.

Bambang mengatakan celah tersebut kemudian dimanfaatkan oleh Tiongkok untuk bangkit dan membangun negaranya. Saat itu Tiongkok fokus untuk melakukan pembangunan dalam negeri dan tidak campur tangan dengan urusan internasional. Bahkan waktu itu Deng Xiaoping sampai meminta Presiden Jimmy Carter untuk menambah jumlah mahasiswa yang boleh masuk ke AS.

Baca Juga : Ekspor DIY ke Tiongkok Meningkat

“Karena Xiaoping tahu pembangunan kedepan akan dilakukan oleh para mahasiswa muda tersebut. Ini terus berjalan hingga masa Hu Jianto dan saat ini Xi jinping menyatakan Tiongkok akan menjadi negara sosialis modern yang kuat dan makmur pada tahun 2050,” ujar Bambang.

Mencapai ambisi tersebut Tiongkok menerapkan beragam strategi mulai dari aspek ekonomi hingga politik luar negeri. Bidang ekonomi, Tiongkok menerapkan state own enterprise yang didukung penuh oleh pemerintah. Dukungan yang besar tersebut membuat Tiongkok berhasil melewati krisis dunia pada tahun 2008.

“Tiongkok juga berhasil bertransformasi dari negara imitator menjadi inovator dengan pemanfaatan artificial intelegence technology yang maju. Bahkan saat ini menjadi pasar e-commerce terbesar di dunia berkat perkembangan teknologi dan dukungan pemerintah,” paparnya.

“Di bidang pendidikan, perguruan tinggi Tiongkok masuk dalam jajaran 500 universitas top dunia yang unggul dalam produktifitas ilmiah. Sedangkan dalam politik luar negeri, Tiongkok menerapkan kebijakan yang berfokus pada kepentingan negara dengan menjalin hubungan yang menguntungkan dengan negara lain,” jelas Bambang.

Meski Tiongkok mengalami kemajuan yang demikian pesat, Sidik Jatmika, yang juga menjadi pembicara dalam diskusi tersebut menyebutkan agar tidak mengesampingkan sisi gelap dari Tiongkok.

“Tiongkok juga mengalami beberapa kritik oleh dunia internasional. Terlebih untuk isu kemanusiaan seperti kebijakan satu keluarga satu anak, dan dugaan pelanggaran kemanusiaan terhadap masyarakat Islam di Uighur. Begitu pula dengan masalah lingkungan yang juga mengancam agenda pembangunan berkelanjutan global,” ungkapnya.

Bayu

Investasi Produksi Senjata Nuklir Dikecam Aktivis

Previous article

PT AMI Berharap Ada Jalur Khusus Trans Jogja

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Kab Bantul