News

Hilangnya Jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi Masih Misteri

0
Putusan Pengadilan Jamal Khashoggi
Sejumlah aktivis HAM memegang foto jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi dalam unjuk rasa di luar Kedutaan Besar Arab Saudi di Istanbul, Turki, Selasa (9/10). - Reuters/Osman Orsal

STARJOGJA.COM, Manca – Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo pergi ke Turki untuk bertemu dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Pertemuan itu kemungkinan untuk membahas hilangnya jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi.

Reuters melansir Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Turki menyatakan Pompeo kemungkinan akan fokus dalam peristiwa hilangnya Khashoggi. Seperti diketahui, Khashoggi hilang sejak Selasa (2/10) ketika masuk ke Konsulat Arab Saudi di Istanbul. Dia mendatangi Konsulat untuk mengurus dokumen pernikahannya.

Tunangan Khashoggi menunggu di luar gedung Konsulat dan menyatakan kolumnis Washington Post itu tidak pernah keluar lagi.

Baca Juga : 194 Karya Jurnalistik Bersaing Dalam Lomba BPJS

Presiden AS Donald Trump mengirim Pompeo secara khusus ke Turki dan Arab Saudi untuk membahas masalah ini. Trump sebelumnya sempat mengancam akan melakukan langkah-langkah yang diperlukan jika terbukti bahwa Arab Saudi terlibat.

“Saya rasa kita harus mencari tahu apa yang terjadi. Sekarang kita mulai lagi dengan ‘Anda bersalah sampai terbukti tidak bersalah’. Saya tidak suka itu,” tuturnya sebagaimana dikutip Reuters, Kamis (18/10/2018).

Donald Trump mendesak Turki memberikan rekaman interogasi jurnalis Washington Post, Jamal Khashoggi, di gedung konsulat Arab Saudi di Istanbul sebelum menghilang pada awal Oktober lalu.

“Kami sudah memintanya jika memang benar ada. Saya belum yakin rekaman itu ada. Mungkin ada,” kata Trump.

Permintaan tersebut disampaikan setelah sejumlah pemberitaan media Turki menjabarkan berbagai detail penyelidikan aparat yang menemukan fakta bahwa Khashoggi tewas ketika diinterogasi di konsulat Saudi. Pemberitaan kian luas setelah kepolisian Turki melakukan pemeriksaan di gedung konsulat untuk mencari jejak jurnalis pengkritik pemerintah Saudi tersebut.

Dalam pemeriksaan selama delapan jam itu, kepolisian Turki mengumpulkan sejumlah sampel, termasuk tanah di taman gedung konsulat hingga DNA.

Erdogan menaruh kecurigaan karena kepolisian menemukan sejumlah bukti pada beberapa material seperti baru saja dicat ulang. Media pro-pemerintah Turki, Yeni Safak, pun mulai melaporkan rekaman suara ketika Khashoggi diinterogasi oleh Konsul Jenderal Saudi di Istanbul, Mohammed al-Otaibi.

Pada salah satu rekaman, Khashoggi terdengar seperti sedang disiksa, jarinya dipotong kemudian kepalanya dipenggal. Di salah satu rekaman, terdengar seseorang tak dikenal berkata kepada Otaibi, “Jika Anda ingin hidup ketika kembali ke Arab Saudi, diamlah!”

Lebih jauh, kepolisian dilaporkan sudah mengidentifikasi lima tersangka kasus Khashoggi, salah satunya memiliki hubungan dekat dengan Putra Mahkota Saudi, Pangeran Mohammad bin Salman (MbS).

Trump sendiri mengaku sudah berkomunikasi dengan Mohammad dan menekankan bahwa sang putra mahkota mengaku tak mengetahui apa pun terkait kasus Khashoggi.

Dia meminta publik menerapkan asas praduga tak bersalah atas Saudi terkait kasus Khashoggi ini. Sikap Trump itu menimbulkan asumsi bahwa sang presiden melindungi Saudi.

Arab Saudi mendapat tekanan dari dunia internasional untuk menjelaskan peristiwa ini. Beberapa pihak juga menuding Arab Saudi telah membunuh Khashoggi, yang dikenal sering mengkritik pemerintahnya. Namun, hal ini dibantah oleh Pemerintah Arab Saudi.

Bayu

Sebelas Startup Digital Masuk Tahap Inkubasi

Previous article

Investor Pasar Modal Syariah di DIY Terus Meningkat

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in News