Esai

Manusia dan Hewan Indahnya Alam Saling Menyayangi

0
Manusia dan hewan
Taman Safari Prigen atau Taman Sagfari ke-2 Indonesia (foto: Deni Artha)

STARJOGJA.COM, Yogyakarta –  Manusia dan hewan merupakan mahluk hidup dan mahluk Tuhan. Manusia pertama Adam dan Hawa yang diturunkan ke bumi tentu berdampingan dengan mahluk lainnya termasuk hewan.

Manusia dan hewan siapa yang lebih dahulu hidup di bumi, ternyata hewan duluan daripada manusia. Namun, karena manusia diperintahkan Tuhan untuk menjadi khalifah di bumi maka hewan, tumbuh-tumbuhan, jin, gunung dll tak kuasa membantah perintah Tuhan.
Kedekatan manusia dengan hewan sudah terjadi sejak silam. Terbukti dari beberapa prasasti, naskah dan folklore soal hewan yang hidup berdampingan dengan manusia. Bahkan saat itu disebutkan, digambarkan hewan yang aneh sekalipun seperti naga, burung Garuda, hingga Lembuswana. Lembuswana ini digambarkan memiliki kepala singa, besayap elang, berbelalai gajah, dan bersisik ikan sebaagi penguasa sungai Mahakam Kutai Kartanegara.
Kedekatan manusia dengan hewan ini masih terjalin hingga saat ini. Liat saja di rumah anda misalnya mungkin saja ada hewan peliharaan. Mungkin kucing, anjing, burung atau hewan melata.
Orang Jawa memiliki kelangenan atau kegemaran yang menandakan seorang pria dianggap sebagai satria dan hidup sempurnanya pria Jawa. Dua dari lima unsur klangenan itu menyebutkan hewan yaitu Turangga atau kuda dan Kukila berarti burung. Tida lainnya Wisma atau rumah, Wanita dan Curigo atau pusaka.
Orang Jawa sangat dekat dengan hewan bahkan menamakan diri atau tempat asal mereka seperti nama hewan misalnya Simo di Boyolali. Simo itu berarti macan atau harimau walaupun secara bahasa jawa kuno itu berarti tanah perdikan. Tapi masyarakat sekitar memaknainya sebagai macan dan itu kan hewan.
Melihat kedekatan ini tentu sedih ketika mendengar atau membaca hewan mati dibunuh manusia. Seberapa sering kita mendapat berita orang utan dibunuh? Jika sering memang itu faktanya.
Beberapa orang saat ini memiliki hewan peliharaan seperti kucing. Kucing jamak ditemukan di rumah-rumah yang memeliharanya walaupun ada juga anjing dan hewan lainnya.
Nabi Muhammad SAW pun memelihara kucing di rumahnya konon bernama Muezza. Rasul saja sangat menyayangi binatang terutama kucing. Kucing ini seolahmenjadi biantang yang mewakili kasih sayangnya Nabi Muhammad SAW kepada alam.
Belum lagi mitos yang berkembang saat ini bahkan anda juga melakukannya. Saat berkendara dan menabrak kucing dan mati membuat penabraknya harus menguburkan kucing itu dengan layak. Berbeda dengan hewan lainnya tikus misalnya yang dibiarkan tertabrak hingga isi perutnya tak berbekas lagi.
Kucing dan hewan peliharaan lainnya ini intinya adalah saling menyayangi mahluk hidup. Jika pemilik hewan peliharaan ini masih sering berbuat curang, menyakiti orang hingga berbuat jahat ke orang lain maka dipertanyakan lagi kasih sayangnya.
Jika orang yang berlaku jahat kepada orang jadi pengin tahu apakah ia punya hewan peliharaan tidak di rumahnya? Jika tidak punya bagaimana ia bersikap kepada hewan? Jika punya, apa hewan peliharaannya?
Tentu tidak lantas dihubungkan jika memiliki hewan peliharaan pasti orangnya tipe penyayang. Tidak juga, liat dulu hewan peliharaannya, sikapnya ke hewan itu seperti apa. Ya saya sih punya kucing di rumah. Bukan berarti saya imut dan tipe penyayang ya. karena kucing itu punya tetangga dan saya dari dulu pengin punya kuda nil di rumah. Gemuk dan suka berendam kan lucu kan kayak yang punya.

Pengguna WhatsApp Segera Bisa Gunakan Stiker

Previous article

Iklan Rokok di Stasiun Tugu Ditutupi Kain Batik

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Esai