FeatureNews

Japangmas, Dari Pertamina Untuk Petani

0
Masyarakat Tionghoa Yogyakarta
Beras kemasan Kelompok Tani Boga Lestari

STARJOGJA.COM, BANTUL – Beberapa petani mengaku kesulitan untuk bisa berkembang dengan baik. Hal ini disebabkan karena mereka hanya mengandalkan modal sumber daya alam dan juga sumber daya manusia yang mereka miliki.

Dengan adanya perhatian dari pihak ketiga seperti yang dilakukan oleh PT Pertamina (Persero) Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Rewulu Yogyakarta menjadi angin segar bagi petani padi di Bantul.

Salah satu kelompok tani yang mendapatkan bantuan dari program Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina TBBM Rewulu adalah kelopok tani Boga Lestari di Pedukuhan Samben, Desa Argomulyo, Kecamatan Sedayu, Bantul. Kelompok tani tersebut mendapatkan bantuan perluasan tempat penjemuran padi, dan juga alat penggilingan gabah.

Tempat penjemuran gabah kelompok tani Boga Lestari

Baca juga: Petani di Negara Agraris, Kapan Sejahteramu

“Kami mendapatkan bantuan tempat penjemuran padi serta penggilingan gabah dari Pertamina Rewulu,” kata Jakiman ketua Kelompok tani Boga Lestari kepada Starjogja.com, Kamis (8/11/2018).

Ia mengaku dengan adanya bantuan tersebut kelompok tani menjadi terbantu dalam pengolahan hasil tani maupun persiapan penanaman padi.

“Dengan adanya bantuan itu kami menjadi lebih terbantu, kami mengumpulkan gabah dari anggota kelompok tani dan masyarakat sekitar kemudian diseleksi untuk pembibitan, nantinya yang tidak lolos seleksi untuk bibit kita olah untuk dijadikan beras konsumsi yang kita jual ke masyarakat sekitar dan juga keluar daerah,” kata Jakiman penuh antusias.

Program Jaminan Pangan Masyarakat (Japangmas) yang digulirkan oleh PT Pertamina TBBM Rewulu ini mengajak masyarakat mengolah hasil tanam mereka yang berupa padi untuk diolah dan didistribusikan kepada masyarakat sekitar.

Beras Japangmas kelompok tani Boga Lestari

“Program japangmas ini sangat bagus, karena kita membeli gabah dari petani dengan harga diatas pasaran gabah sehingga petani diuntungkan, kemudian mengolahnya dan menjual kembali kepada masyarakat dengan harga dibawah pasar,” imbuh Jakiman.

Ia merasa jika saat ini masyarakat lebih diuntungkan daripada harus menjual gabah mereka ke tengkulak. Sementara masyarakat sekitar yang tidak mempunyai hasil pertanian padi mereka dapat mendapatkan beras yang harganya lebih terjangkau dibandingan dari harga toko.

Ia menambahkan jika hal tersebut merupakan salah satu dari beberapa keuntungan yang dirasakan oleh masyarakat dengan adanya program japangmas, yaitu memotong rantai distribusi beras dari petani ke konsumen.

Bayu

Lomba Menulis Surat Untuk Wali kota

Previous article

Olimpade Pahlawan Gelorakan Jiwa Nasionalisme Anak Muda

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Feature