Health

Andi Arief Konsumsi Sabu-sabu ini Efeknya

0
Roy Kiyoshi

STARJOGJA.COM, Health – Andi Arief Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat ditangkap polisi di sebuah kamar hotel di Slipi, Jakarta Barat, karena diduga menggunakan narkotika jenis sabu-sabu. Efek sabu-sabu hebat yang dikejar pemujanya termasuk Andi Arief ini yaitu perasaan penuh kegembiraan secara cepat, sesaat setelah mengonsumsinya. Namun penggunaannya sangat berbahaya dan dapat merusak organ tubuh serta menimbulkan masalah psikologis yang parah.

Dilansir dari WebMD, salah satu efek psikologis yang dirasakan oleh pengguna sabu-sabu adalah menjadi paranoid. Dia mungkin akan berhalusinasi mendengar dan melihat hal-hal yang sebenarnya tidak ada. Dia juga mungkin berpikir tentang melukai dirinya sendiri atau orang lain.

Seorang pengguna akan merasa cemas dan bingung, tidak bisa tidur, memiliki perubahan suasana hati, dan menjadi kasar.

Baca Juga : 998 Gram Sabu-sabu Dimusnahkan dengan Campuran Air Panas

Sabu-sabu sangat berbahaya bagi tubuh. Sebab, narkotika yang juga dikenal dengan sebutan crystal meth ini dapat membuat suhu tubuh pengguna naik begitu tinggi. Dampaknya pengguna bisa pingsan atau bahkan mati.

Tak hanya itu, pengguna sabu juga memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena HIV / AIDS. Obat dapat mempengaruhi penilaian dan mengurangi pengendalian diri. Seseorang yang berada di bawah pengaruh obat ini lebih mungkin terlibat dalam perilaku berisiko, seperti seks yang tidak aman.

Adapun tanda-tanda atau ciri orang menggunakan sabu, antara lain tidak peduli dengan penampilan diri, kehilangan nafsu makan dan penurunan berat badan, pupil mata melebar dan gerakan mata cepat, tingkah laku berlebihan dan berbicara terus menerus.

Pengguna juga memiliki perubahan suasana hati yang tinggi sehingga ketika marah bisa meledak-ledak. Pola tidurnya juga aneh, bisa begadang selama berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu.

Bayu

Kebijakan Kantong Plastik Berbayar Dinilai Kurang Efektif

Previous article

Los Sementara Pasar Prawirotaman Capai 80 persen

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Health