Health

Vaksin Polio Kehabisan, Tunggu Hingga April 2020

0
kehabisan vaksin polio

STARJOGJA.COM, Info – Beberapa daerah di DIY mulai kehabisan vaksin polio atau inactivated poliovirus vaccine (IPV) bantuan dari Pemerintah Pusat. Kabupaten Gunungkidul kehabisan stok sejak September 2019. Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul memastikan pengadaan stok baru diperkirakan baru dimulai April 2020.

Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Gunungkidul, Niken Widyawati, mengungkapkan jajarannya tak bisa berbuat banyak dengan kekosongan vaksin polio. Sebab, semua kebijakan pengadaan ada di tangan Pemerintah Pusat.

“Sejak September tahun lalu IPV kosong. Kami tidak bisa mengadakan vaksin sendiri dan harus menunggu kiriman dari Pusat. Jadi jika pengadaan di Pusat berhenti, otomatis kami juga tak memiliki stok,” kata Niken saat ditemui di ruangan kerjanya, Senin (10/2/2020).

Ia menuturkan salah satu pemicu kekosongan stok yakni adanya perubahan dalam pemesanan di e-Katalog, sehingga pemesanan harus diulang. Saat ini Dinkes hanya bisa menunggu pengadaan baru yang diperkirakan dilaksanakan April 2020.

Baca Juga : Belum Ada Vaksin Virus Corona, Lalu?

Akibat adanya kekosongan vaksin, kata Niken, Pemda DIY memberikan kebijakan kepada pihak swasta seperti dokter, bidan, hingga klinik untuk mengadakan vaksin secara mandiri. “Sehingga vaksin polio berbayar,” ujarnya.

Kepala UPT Puskesmas Patuk 1, Emilia Arum Pratiwi, menyatakan warga yang ingin memvaksin anaknya bisa vaksin secara mandiri. “Kami masih menunggu [kiriman vaksin gratis], jadi sekarang warga yang ingin vaksin polio dengan inisiatif sendiri bisa vaksin secara mandiri dengan biaya sendiri. Vaksin IPV memang mahal,” ujarnya.

Sleman

Hingga kini kekosongan stok vaksin polio masih terjadi di seluruh Puskesmas di Sleman. Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman mengklaim pekan depan vaksin polio sudah kembali diterima dari Pusat.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman Djoko Hastaryo mengatakan hingga kini dropping vaksin polio dari Kementerian Kesehatan masih belum dilakukan. Terhentinya pasokan vaksin dari Pusat tersebut dimungkinkan karena pengadaan yang dilakukan belum selesai.

“Dropping vaksin polio dari Pusat [Kementerian Kesehatan] sementara terhenti, infonya pertengahan Februari baru datang lagi,” katanya kepada Harianjogja.com, Senin (10/2/2020).

Djoko menjelaskan jika stok vaksin polio di Puskesmas sudah terpenuhi, maka masyarakat bisa menggunakannya secara gratis. “Pelayanan vaksin polio di Puskesmas se-Sleman tetap gratis. Kalau di faskes [fasilitas kesehatan] swasta saya tidak tahu, mungkin saja bayar,” katanya.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Sleman Novita Krisnaeni. Dia menjelaskan kekosongan stok vaksin polio sebenarnya terjadi sejak September 2019. Hanya untuk memenuhi kebutuhan tersebut Pemkab pun melakukan pengadaan pembelian vaksin polio.

“Pengadaan kami lakukan Desember [2019] kemudian digunakan selama Januari. Praktis kekosongan stok dari Pusat hanya saat Januari,” katanya.

Kemenkes lanjutnya, berjanji akan mengirim stok vaksin polio pada pertengahan Februari ini. Jika sampai waktu yang dijanjikan stok vaksin polio masih terpenuhi, maka Dinkes akan melakukan pengadaan vaksin polio secara mandiri.

“Ya seperti sebelumnya, kami akan lakukan pengadaan melalui e-catalog,” katanya.

Novi menjelaskan kebutuhan vaksinasi polio untuk sekali suntik sekitar 1.400 pieces (pcs) per tahun. Lantaran bayi memerlukan tiga kali vaksinasi polio, maka dalam setahun dibutuhkan sekitar 4.000 pcs untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Bumi Sembada.

“Vaksin ini kan diberikan untuk bayi usia dua, tiga hingga empat bulan atau tiga kali pemberian,” katanya.

Sumber : Harianjogja

Hilang 8 Bulan, Heli MI 17 Ditemukan di Tempat Sakral

Previous article

Menjaga Hubungan Pasangan Suami Istri ala Youtuber

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Health