NewsNusantara

Penanganan Corona, Kepala Daerah Jangan Ciptakan Kepanikan

0
pengunduran Mahfud Md

STARJOGJA.COM, JAKARTA – Penanganan Corona, Kepala Daerah Jangan Ciptakan Kepanikan. Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD meminta kepala daerah tidak menyebarkan kepanikan dan memanfaatkan kasus Corona menjadi panggung pencitraan.

Mahfud menegaskan bahwa penanganan informasi terkait wabah virus Corona atau COVID-19 yang sudah mulai berjangkit di Indonesia terpusat di Kementerian Kesehatan.

Untuk itu, Mahfud meminta setiap kepala daerah berupaya membuat warganya tetap tenang dan tidak panik.

“Diharapkan juga pemerintah jangan terlalu mendramatisir permasalahan. Sampai ada konferensi pers seperti di Cianjur. Padahal diumumkan tidak ada kasus [di sana]. Setiap daerah membuat tenang dan tidak membuat situasi menakutkan,” ujarnya.

Menurut Mahfud ketakutan atau kepanikan warga justru membuat situasi semakin buruk. Padahal, Presiden Jokowi juga sudah mengungkapkan bahwa statistik pertumbuhan Corona masih dapat ditangani oleh pemerintah Indonesia.

“Yang lebih banyak membunuh justru flu biasa, seperti disebut Menkes. Pesannya, supaya berhati-hati memberi keterangan. Jangan terkesan mendramatisir lalu mencari panggung. Pemerintah siap dan mampu menangani Corona itu dengan standar WHO,” tegas Mahfud.

Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah memastikan karyawan PT Telekomunikasi (Persero) yang meninggal bukan karena virus Corona atau COVID-19. Hal ini menyusul hasil tes yang bersangkutan negatif COVID-19.

Hal tersebut diungkapkan oleh Juru Bicara Penanganan Virus Corona di Indonesia Achmad Yurianto.

Yuri menjelaskan bahwa saat ini pemerintah mencatat 155 orang masuk dalam kelompok Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Mereka telah diperiksa di 44 rumah sakit di 23 provinsi.

Gejala infeksi virus Corona atau Covid-19 pada pasien perlahan menghilang. Dalam beberapa kasus, pasien yang dicap positif oleh laboratorium bahkan tidak mengeluhkan gejala apa pun.

Berdasarkan situs resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), demam menjadi satu gejala seseorang telah terinfeksi Covid-19. Selain itu, pasien juga lazimnya mengalami batuk dan gangguan pernapasan. Dalam beberapa kasus, pasien mengalami pneumonia, sindrom pernafasan akut, hingga gagal ginjal.

Juru bicara penanganan Covid-19 di Indonesia Achmad Yurianto mengatakan bahwa hal tersebut serupa dengan epidemi SARS yang masih satu keluarga dengan Covid-19

Sleman Tidak Panik dengan Virus Corona

Previous article

Lady Gaga Rilis Album Terbarunya

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in News