Health

Gereja Imbau Warga Perlakukan ODP & PDP dengan Baik

0
BOR Yogyakarta
Dua laboratorium UGM (humas UGM)

STARJOGJA.COM, Info – Lembaga kemanusiaan resmi milik Komisi Waligereja Indonesia (KWI), Caritas Indonesia, meminta mayarakat memperlakukan orang dalam pantauan atau ODP dan pasien dalam pengawasan atau PDP virus Corona baru atau Covid-19 dengan baik.

Hal itu disampaikan Romo Fredy Rante Taruk, Direktur Caritas Indonesia. Dia mengungkapkan tantangan dalam situasi pandemi Covid-19 saat ini adalah sebagian masyarakat masih memiliki stigma terhadap ODP dan PDP.

Kondisi tersebut membuat individu yang menjadi ODP dan PDP merasa terkucilkan atau tercap kotor oleh masyarakat.

“Dalam situasi ini gereja mengimbau kepada umatnya, untuk tetap memperlakukan orang-orang dengan status ODP dan PDP dengan baik, dengan penuh kasih sebagai sesama, dan menolong mereka memberikan dukungan untuk mereka menemukan kesembuhannya,” katanya dalam keterangannya, Sabtu (11/4/2020).

Dia menambahkan, secara naluriah individu pasti akan memikirkan diri sendiri, keluarga, dan orang-orang terdekat. Namun, pada masa pandemi Covid-19 ini seharusnya makin menguatkan setiap orang dan menyebarkan solidaritas dan kepedulian kepada sesama.

Di sisi lain, Romo Fredy menjelaskan sejak rabu 26 Februari, umat Katolik memulai masa prapaskah. Pada minggu ini, umat pun memasuki pekan Suci, untuk merenungkan sengsara dan wafat Yesus Kristus yang memuncak dalam perayaan Paskah besok, tanggal 12 April.

Selama masa ini, jelasnya, pandemi Covid-19 ini merebak di mana-mana. Gereja Katolik, ujar dia, mengambil sikap untuk mendukung sepenuhnya kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia.

“Diantaranya, Gereja Katolik sebagai bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat Indonesia menegaskan, mengikuti anjuran pemerintah dalam membatasi kegiatan ibadah di gereja dengan mengeluarkan surat edaran kebijakan, dan imbauan dari masing-masing keuskupan yang diikuti juga dengan kesadaran bahkan kerelaaan umat untuk tinggal di rumah, dan melakukan ibadah bersama dengan keluarganya masing-masing. khususnya pada masa pekan suci ini secara online.”

Namun, jelas Romo Fredy, dalam pelaksanaannya ada tantangan spiritual dan teknis yang harus dihadapi. Sebagian umat merasa kurang pas, sebab merasa tidak sempurna, dan merasa sedih tidak dapat berkumpul di gereja, berdoa, bernyanyi dan merayakan kemenangan iman.

“Namun lambat-laun hal ini bisa diterima. tetapi masih ada kesulitan bagi umat yang sulit dengan sinyal internet, atau yang tidak memiliki fasilitas untuk mengikuti perayaan secara online.”

SUmber : Bisnis

Cek Jadwal Materi Pembelajaran yang Disiarkan di TV

Previous article

Kasus Baru Positif Corona, Jubir : Masyarakat Tak Disiplin

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Health