Flash InfoHealth

Riset Singapura Sebut 19 April Puncak Covid-19 Indonesia

0
riset covid-19 singapura

STARJOGJA.COM, FLASH INFO – Sebuah riset di Singapura memprediksi wabah virus corona Covid-19 di dunia sebagian besar berakhir Mei 2020. Sedangkan prediksi untuk Indonesia, virus corona Covid-19 diramalkan bakal bisa terkendali pada awal Juni 2020.

Prediksi ini dikemukakan laboratorium Data Driven Lab Innovation dari Singapore University of Technology and Design (SUTD). Lewat bantuan kecerdasan buata (artificial intelligence/AI) diprediksi bahwa 97% kasus epidemi Covid-19 akan berakhir pada 29 Mei 2020.

Analisis yang dipakai menggunakan model susceptible-infected-recovered (SIR). Data diolah dari beberapa negara menggunakan AI.

Baca juga : PMI DIY Jangkau Ribuan Titik Layanan Covid-19

Di Indonesia, epidemi diprediksi 97% berakhir pada 6 Juni setelah mencapai puncaknya pada 19 April dengan hampir 450 kasus per hari. Namun, tidak diketahui kapan wabah akan berakhir 100%.

Negara Asia Tenggara lain, Singapura, infeksi kasus diprediksi turun hingga 97% pada 4 Juni. Sedangkan di Malaysia penurunan serupa diprediksi terjadi pada 6 Mei, hampir bersamaan dengan Filipina yang di mana penurunan 97% diprediksi terjadi pada 8 Mei.

Amerika Serikat, negara yang terdampak epidemi Covid-19 paling parah dalam jumlah kasus dan angka kematian diprediksi melihat 97% wabah berakhir pada 11 Mei.

Dua negara lain yang terkena dampak paling parah, Italia dan Spanyol, diprediksi akan melihat penurunan 97% wabah masing-masing pada 7 Mei dan 3 Mei.

Negara Eropa lain, Jerman diperkirakan akan melihat akhir epidemi pada 2 Mei, sementara Prancis pada 5 Mei.

Dalam lamannya SUTD mencantumkan sangkalan (disclaimer) bahwa model dan data yang mereka gunakan tidak akurat untuk realitas yang kompleks, berkembang, dan heterogen dari berbagai negara.

Sebuah prediksi pada dasarnya tidak pasti, dan harus dipandang secara hati-hati. Optimisme berlebihan berdasarkan perkiraan tanggal akhir adalah sikap berbahaya karena dapat melonggarkan disiplin dan kontrol, serta dapat menyebabkan penyebaran kembali virus dan infeksi, dan harus dihindari.

Sumber : JIBI/Solopos.com

Bayu

5.059 Orang Telah Menjalani Rapid Diagnostic Test (RDT)

Previous article

5 Cara Memanfaatkan Krisis Jadi Peluang

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Flash Info