News

Ini Cara Budidaya Lele Bioflok Hadapi Covid-19

0
pengasapan ikan lele
lele (JIBI)

STARJOGJA.COM, Info – RW 11, Kelurahan Pakuncen, Wirobrajan, Kota Jogja mungkin bisa menjadi contoh bagaimana menghadapi kondisi Covid-19 salah satunya dengan budidaya lele dengan model bioflok.

Pengurus kelompook Budidaya Lele RW 11, Yoni Eko Prasetyo, menceritakan kagiatan ini dimulai pada 20 Mei lalu, dengan dukungan dari Pemda DIY berupa bioflok, bibit lele, pakan dan nutrisi ikan.
“Anggota kelompok ada 10 orang, mereka terlibat dalam pengelolaan budidaya lele setiap hari,” ujarnya, Selasa (28/7/2020).

Bibit awal budidaya ini sebanyak 6.300 ikan lele, berukuran 4/6. Saat ini sebagian lele sudah ada yang dipanen, sementara Sebagian lain masih dalam proses penyortiran karena besar ikan tidak sama. Hasil panen sebagian dijual dengan harga Rp16.500 per Kg, ada pula yang dikonsumsi warga dan ada yang masukkan dalam kolam memancing.

Baca juga : Budidaya Ikan Lele Sistem Bioflok Diharapkan Bisa Menyejahterakan Pesantren

Budidaya lele dengan model bioflok cocok diterapkan untuk wilayah perkotaan karena tidak membutuhkan lahan yang luas dibandingkan model tradisional. Prinsip dasar bioflok yakni memanfaatkan aktivitas mikroorganisme atau bakteri pembentuk flok atau gumpalan yang bisa menghasilkan pakan untuk ternak lele itu sendiri.

Budidaya lele bioflok menggunakan kolam berbentuk bulat yang terbuat dari terpal. Pada dasar kolam sambungkan pipa untuk jalan keluar kotoran lele yang mengendap di dasar kolam. Agar tidak kering, pembuangan kotoran harus disertai penambahan air.

Kaunggulan kolam bioflok yakni lebih praktis, tidak memakan banyak tempat dan mampu menampung banyak ikan lele. Sementara kotoran lele juga masih bisa dimanfaatkan yakni dengan diolah menjadi pupuk organik.

Lurah Pakuncen, Rian Wulandari, mengapresiasi budidaya lele bioflok ini karena bisa menjadi upaya pemenuhan gizi masyarakat khususnya selama masa pandemi covid-19. “Hasil panen dinikmati oleh warga sendiri, dapur umum dan dapur balita,” ugnkapnya.

Ia berharap warga terus semangat dalam mengelola budidaya lele  ini agar bisa semakin berkembang dan berkelanjutan. Kegiatan ini kata dia, sebagai wujup upaya ketahanan pangan meski dalam keterbatasan dan kondisi ekonomi yang sedang berada pada titik terendah.

Sayuran

Ketua RW 11 kelurahan Pakuncen, Edy Rifantono, mengatakan budidaya lele ini merupakan salah satu kegiatan warga berbasis kelompok. Selain itu, RW 11 juga memiliki kegiatan serupa lainnya, yakni pembuatan taman untuk tanaman sayur.

“Kami sudah membuat taman untuk tanaman sayur dengan memanfaatkan lahan kosong atau tidak produktif. Selain bisa untuk dikonsumsi sayurnya, kegiatan ini juga sekaligus sebagai upaya penghijauan lingkungan,” ujarnya.

Sumber : harianjogja

Bayu

Waduh, 10 Hari DIY Tambah 159 Kasus Covid-19

Previous article

Pemda DIY Siapkan Laga Liga 1 Indonesia 2020 Virtual

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in News