Kab Sleman

Kasus Covid-19 Sleman, Jumlah Kapanewon Zona Merah Bertambah

0
FKKMK UGM
Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Sleman, mengadakan deteksi Covid-19 untuk tenaga kesehatan puskesmas dan komunitas di Kabupaten Sleman dengan menggunakan alat RDT buatan UGM sendiri. - Antara

STARJOGJA.COM, Info – Kasus baru Covid-19 di wilayah Sleman terus naik sejak awal 2021. Hal ini membuat ruang isolasi terutama yang kritikal di rumah-rumah sakit rujukan penuh.

Saat ini tingkat penularan paling tinggi atau zona merah berada di 14 kapanewon. Berdasarkan peta epidemologi per 19 Januari menunjukkan, di Sleman belum ada kapanewon yang masuk kategori hijau dan kuning.

Jumlah kapanewon yang berstatus zona merah pun bertambah dari lima kapanewon menjadi 14 kapanewon. Hanya tiga kapanewon yang masuk zona oranye. Meliputi Kapanewon Prambanan, Kalasan dan Turi.

Baca juga: Tingkat Kesembuhan COVID-19 Sleman Capai 86,27 Persen

Adapun kapanewon zona merah, meliputi Moyudan, Tempel, Pakem, Cangkringan, Sleman, Mlati dan Ngaglik. Selain itu, Minggir, Seyegan, Godean, Gamping, Depok, Ngemplak dan Berbah.

“Status epidemiologi Covid-19 di Sleman sangat dinamis. Saat ini 14 kapanewon masuk kategori di mana tingkat resiko penularan Covid-19 masih tinggi,” kata Kepala Dinas Kssehatan (Dinkes) Sleman Joko Hastaryo, Selasa (19/1/2021).

Pemkab terus mendorong dan terus melakukan upaya-upaya untuk memutus penyebaran Covid-19. Namun Pemkab mengharapkan masyarakat juga disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Apalagi saat ini, di Sleman kapasitas rumah sakit yang memiliki fasilitas tempat tidur kategori kritikal atau ICU sudah penuh.

Sumber : Harianjogja

Banyak Pejabat Keliru Menggunakan Masker

Previous article

Kisah Misli Pedagang Nasi Goreng Keliling Tak Sadarkan Diri

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Kab Sleman