Kab Sleman

 Klaster Covid-19 Sekolah di Sleman Infeksi 60 Orang

0
kondisi fisik
Ilustrasi Dunia Pendidikan
STARJOGJA.COM, Info –   Klaster Covid-19 di sebuah sekolah Islam di Sleman sudah menginfeksi 60 orang. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman Cahya Purnama mengatakan meluasnya penularan Covid-19 dari klaster sekolah swasta Islam di Pogung Lor, Sinduadi, Mlati diharapkan tidak terjadi lagi. Saat ini, jumlah warga sekolah tersebut yang terpapar Covid-19 sudah mencapai 60 kasus.
“Mudah-mudahan ini yang terakhir dan kami lakukan (mereka yang positif dikirim) ke Isoter Asrama Haji,” katanya, Rabu (2/2/2022).
Dia mengatakan, kasus tersebut diawali dari siswa yang secara mandiri melakukan swab yang hasilnya positif Covid-19. Kemudian Dinkes melakukan tracing ke siswa satu kelas lainnya dan didapatkan empat siswa lainnya yang positif. Tracing diperluas hingga satu sekolah yang hasilnya ditemukan 40 kasus.

Baca juga : Penularan Covid-19 di 4 SMA/SMK Sleman Selesai

Dinkes sudah melakukan tracing kepada lebih dari 350 orang dari klaster ini. Baik antar siswa, guru, karyawan hingga keluarga siswa. “Tracing tidak berhenti di kelas tersebut, kami lanjutkan ke karyawan dan keluarga. Yang di tracing cukup banyak. Ya hasilnya 60 kasus tersebut,” kata Cahya.

Selain temuan di sekolah swasta Islam tersebut, Cahya mengatakan terdapat salah satu siswa SMA lainnya yang positif di wilayah Depok. Saat ini proses PTM di sekolah dihentikan sementara hingga 14 hari ke depan. “Tapi itu hanya satu siswa. Begitu kontak erat di kelas kami lakukan tracing, ada 30 orang dan hasilnya negatif semua,” katanya.

Cahya mengatakan, secara nasional terjadi peningkatan kasus Covid-19 terutama di Jawa-Bali. Ia mengingatkan agar warga yang terpapar Covid-19 terutama yang bergejala ringan untuk dirawat di Isoter agar kasus tidak berkembang. Dia khawatir, mereka yang OTG (orang tanpa gejala) jika melakukan isolasi mandiri (Isoman) dapat menulari orang lain sehingga penularan semakin banyak.

“Kalau yang bergejala sedang dan berat, tentu oleh faskes akan dirawat di rumah sakit. Kami berharap masyarakat bisa meningkatkan kewaspadaan dan menerapkan protokol kesehatan,” katanya.

Cahya mengatakan, ruang Isoter di Sleman masih mencukupi. Dinkes juga sudah menambah tenaga kesehatan di isoter sejak terjadi penambahan kasus. Baik di Asrama Haji maupun Rusun Gemawang. “Kami juga sudah berkoordinasi dengan sejumlah pengelola Isoter sebelumnya seperti RSA, UII, UC, kami kontak untuk bersiap-siap kalau terjadi lonjakan kasus seperti di Jakarta,” katanya.

 

Sumber : harian jogja
 
Bayu

 Hujan Es di Kawasan Tugu Jogja 

Previous article

Mulai Hari Ini Pemerintah Terapkan  PTM Kapasitas 50 Persen 

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Kab Sleman