FeatureHealth

Mengenal Lebih Dekat Penyakit Kuning dan Penyalurannya

0
penyakit kuning

STARJOGJA.COM, Info – Pada umumnya penyakit kuning merupakan kondisi yang tidak normal dimana terdapat perubahan warna kulit menjadi kuning. Di indonesia masih banyak ditemukannya penyakit kuning pada bayi, anak-anak maupun dewasa sehingga perlu adanya penanggulangan yang serius.

Dr. Dewiyani Indah Widasari, Ph.D, Sp.PA(K) Sub Spesialis D.H.B, Departemen
Patologi Anatomik FK-KMK UGM/ RSUP Sardjito mengatakan penyakit kuning
muncul karena adannya kandungan senyawa bilirubin yang berlebihan di darah.

“Dikarenakan adanya kandungan senyawa bilirubin yang berlebihan di darah
sehingga menyebabkan warna kuning yang lebih pada kulit dan juga kadang sampai
ke mata,” katanya kepada Star FM.

Ia juga mengatakan senyawa bilirubin ini didapatkan dari pemecahan sel darah merah yang tidak normal. Pada kondisi yang tidak normal ini, bilirubin akan berlebihan di
dalam darah yang menyebabkan perubahan warna pada kulit.

Dr. Fahmi Indrarti, Sp. PD(K) KGEH – Departemen Penyakit Dalam, Divisi Penyakit
Gastroenterohepatologi FK-KMK UGM/ RSUP Sardjito mengatakan masih banyak
masyarakat yang salah tafsir mengenai penyakit kuning ini. Ia mengatakan terdapat
penyebab lain dari kondisi bilirubin pada penyakit kuning.

“Penyakit kuning bisa dari banyak faktor penyebab, kemudian bilirubin bisa dari
Prehepatik atau Hepatik itu sendiri atau di dalam liver atau ada di luar liver. Memang
kalau kuning itu sendiri banyak juga yang terjadi karena sumbatan di saluran
empedunya itu sendiri,” katanya.

Salah satu penyakit yang biasanya timbul akibat dari penyakit kuning ini adalah
hepatitis. Dr. Fahmi mengatakan terdapat berbagai macam hepatitis virus seperti A, B, C, D dan E sesuai jenis tingkatan penyakit. Namun yang paling banyak terjadi adalah
hepatitis A, B, dan C.

“Yang mengerikan adalah B dan C yang bisa menyebabkan kronis kalau A biasanya
dia akan sembuh sendiri kecuali kalau ada penyakit lain saat itu mungkin itu akan
memperberat kondisinya sehingga dia bisa fatal juga,” katanya.

Ia juga mengatakan hepatitis A, B, dan C disebabkan oleh virus dengan penularan
yang berbeda.

“Misalnya makanan-makanan yang terkontaminasi dan air itu masuk menyebabkan
penularan, itu A. Kalau B dan C penularan itu lewat darah orang yang terkena

hepatitis B atau C kemudian masuk ke luka orang yang normal, luka yang yang kecil-
kecil pun bisa kita sebut Micro Lesi,” katanya.

Dr. Fahmi mengatakan kadang pada orang yang terkena hepatitis tidak memiliki
gejala dan ada juga yang bergejala parah. Ia juga mengatakan gejala yang timbul
dapat berupa flu dan kondisi badan yang lemah.

“Kalau yang terkena biasanya awal-awalnya itu seperti orang terkena flu jadi pegal-
pegal, ga enak badannya lemah istilahnya itu gejala-gejala diawalnya. Kadang-kadang
disertai mual kadang-kadang muntah kemudian badannya lemah atau kita sebut
Malaise. Pada periode selanjutnya akan disertai kuning,” katanya.

Ia juga mengatakan gejala pada periode lanjut ini memiliki batasan dua sampai empat
minggu dimana kemudian akan muncul kuning. Selain itu, nafsu makan juga akan
menurun, nyeri sendi dan nyeri kepala. Gejala awal tidak timbul pada kondisi B dan C
tapi akan hanya terasa berat seperti flu dan tubuh akan terasa lelah.

“Kalau yang A ada khasnya juga jadi demam lama – lama kuning setelah itu ada
perbaikan. Tapi kalau B dan C itu orang-orang tau setelah screening biasanya,”
katanya

Hepatitis umumnya tidak menular pada apapun yang disentuh penderita. Walau begitu masyarakat harus menjaga higienitas pada barang-barang yang dipakai. Selain itu,
pasien yang memiliki gejala hepatitis ada baiknya untuk mengecek kesehatannya.

Penulis : Rafa Hanin Nadira

Baik Untuk Pencernaan, Yuk Kenali dan Konsumsi Makanan dan Minuman Fermentasi Ini

Previous article

Diaduk Maupun Tak Diaduk, Ini Manfaat Sarapan Bubur Ayam  

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Feature