JogjaKUKota JogjaNewsSejarah

Ini Sejarah Bangunan SMA Negeri 6 Yogyakarta

0
SMA negeri 6
foto : https://jogjacagar.jogjaprov.go.id/

STARJOGJA.COM, JOGJA – Ada beberapa sekolah di Kota Yogyakarta yang bangunannya sudah ada semenjak puluhan tahun lalu. Kebanyakan sudah ada sejak jaman kolonial Belanda. Salah satunya adalah SMA Negeri 6 Yogyakarta.

Sekolah ini terletak di Jl. C. Simanjutak no.2, Terban, kelurahan Terban, kecamatan Gondokusuman, Yogyakarta. Sekolah ini berada di Kawasan Terban, di sebelah utara Kotabaru yang merupakan pemukiman orang-orang Belanda pada masa kolonial dan dulu sekolah ini dikenal sebagai Europeesche Lagere School (ELS).

Bangunan sekolah ini diperkirakan berdiri sekitar tahun 1920 seiring dengan pembangunan ELS-ELS lainnya seperti ELS yang sekarang bernama SD Ungaran 1. Dulunya, SMA 6 Yogyakarta merupakan Europeesche Lagere School (ELS) Neutralle, sebuah institusi pendidikan dasar tidak hanya bagi warga Belanda di Hindia-Belanda namun juga bagi orang-orang pribumi, orang-orang Tionghoa, Tidore, Ternate, dan masih banyak lagi lainnya.

ELS di Terban ini merupakan salah satu dari beberapa ELS yang didirikan di Yogyakarta. Setelah kemerdekaan, bangunan ini diambil alih oleh Pemerintah Republik dan pada tahun 1950, sekolah ini dibuka untuk memenuhi tenaga kerja yang berpengetahuan mengenai bidang ekonomi dan diberi nama SMA Yuridis Ekonomi. SMA Yuridis Ekonomi ini siswa-siswanya terdiri dari ex pegawai-pegawai yang berijazah SMP dan bekas Tentara Pelajar (TP).

Tak berapa lama kemudian, SMA di Yogyakarta dibagi berdasarkan bidang studi menjadi SMA A untuk ilmu budaya dan bahasa, B untuk ilmu alam, dan C untuk untuk ilmu sosial-ekonomi. Sekolah ini pun dikenal sebagai SMA 6-C, sebuah nama yang lekat sebagai identitas bahkan hingga hari ini, meskipun sistem pembagian bidang studi pada SMA telah dihapuskan.

Kompleks sekolah ini memiliki corak khas arsitektur Indis yang merupakan perpaduan antara gaya Eropa dan tradisional Jawa. Ciri arsitektur Indis ini dapat dilihat pada langit-langit ruang yang tinggi, jendela-jendela dan pintu besar berbentuk louvre/krepyak dengan ventilasi (bouvenlicht), tembok tebal, plasteran batu kali pada fondasi yang terekspos, dan juga adanya bentukan seperti menara kecil di puncak atap (tower) yang berfungsi sebagai pencahayaan dan aliran udara.

Komponen bangunannya terdiri dari bangunan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar seperti ruang kelas, ruang guru, aula, dan laboratorium. Bangunan yang masih memiliki corak arsitektur Indis berada di sisi barat dan menghadap ke Pasar Terban.

Komponen bangunan masih mempertahankan keasliannya dengan penggantian pada lantai menjadi keramik dan pada atap sebagai perbaikan. Fungsi bangunan sekarang dijadikan kantor (wakasek, tata usaha, BK) dan ruang kelas (dua ruang untuk kelas XI). Kondisi aula dalam keadaan rusak terutama pada bagian atap.

Terdapat 2 bangunan yang berada di kompleks SMA N 6 Yogyakarta yang telah ditetapkan sebagai Bangunan Cagar Budaya. Pertama adalah bangunan yang berada di sisi barat, atau yang berada di pinggir Jl.  C. Simanjuntak. Bangunan yang kedua adalah bangunan dengan fungsi sebagai aula yang berada di tengah komplek sekolah.

Sumber : Balai Pelestarian Cagar Budaya Yogyakarta

Bekicot jadi viral, Penangkar Bekicot Jerman Jadi ‘Snail-fluencer’

Previous article

Susah Bangun Pagi, Ikuti Tips Ini

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in JogjaKU