News

Merayakan Budaya Gebyar Batik Sleman 2023

0

STARJOGJA.COM-JOGJA. Dalam memperingati Hari Batik, Dinas Perindag dan Dekrasnasda Kabupaten Sleman telah menggelar serangkaian acara dalam rangka merayakan budaya “Gebyar Batik Sleman 2023”. Acara ini dimulai sejak awal Oktober dan akan mencapai puncaknya pada tanggal 2-5 November 2023, dengan sebuah pameran yang akan digelar di Jogja City Mall.

Bupati Sleman, Dra. Hj. Kustini Sri Purnomo, turut serta dalam upaya ini dengan mengadakan beberapa kegiatan awal, seperti “Great Sale Batik Sleman”. Ada pula “Parade Batik” yang melibatkan lebih dari 100 pengrajin batik dari wilayah Sleman.

“Selain itu, masyarakat diajak untuk berpartisipasi dalam “Senam Bersama” yang berlangsung di Lapangan Pemda. Semua upaya ini bertujuan untuk merangsang regenerasi dalam industri batik dan mendorong keterlibatan generasi muda,” ungkapnya.

Tidak hanya melibatkan pengrajin batik, Dinas Perindag dan Dekrasnasda Sleman juga mengundang seluruh siswa SMP di Kabupaten Sleman untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan seperti lomba mewarnai dan fashion show dengan tema batik.

“Acara ini memberikan kesempatan bagi anak-anak muda untuk mengekspresikan kreativitas mereka dan merayakan keindahan budaya batik,” terangnya.

Sebagai bagian dari rangkaian acara, pada tanggal 26 Oktober 2023, 100 siswa SMP berkumpul di Dekrasnasda untuk “Membatik Berjamaah.” Mereka membuat batik pada totebag yang dapat mereka bawa pulang. Inisiatif seperti ini bertujuan untuk mendorong minat dan keterlibatan generasi muda dalam seni batik.

Industri batik di Kabupaten Sleman memiliki potensi besar, tidak hanya dari segi ekonomi tetapi juga dalam melestarikan budaya batik. Saat ini, terdapat 44 kelompok pembinaan yang dikelola oleh Dinas Perindag dan 140 pengrajin batik yang aktif.

Pemerintah daerah secara rutin menyelenggarakan pelatihan setiap tahun, yang telah berkontribusi pada bertambahnya jumlah wirausaha batik. Pihak berwenang juga memberikan materi mengenai beragam kombinasi dan corak batik untuk menghindari monotoni dan memperkenalkan cara-cara pemasaran yang inovatif.

Motif batik yang paling populer di Sleman adalah “Sinom Parijotho Salak,” yang menjadi produk unggulan dengan kemungkinan untuk dikombinasikan dengan motif lainnya. Hal ini menciptakan beragam pilihan bagi pecinta batik.

Eka Priastana Putra, SE, M.Si, Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, juga mengungkapkan upaya dalam mendukung ekonomi kreatif di Sleman.

“Sleman Creative Week menjadi salah satu inisiatif yang telah dilaksanakan selama tiga tahun berturut-turut, dengan tema tahun ini “Living Youth Culture.” Dengan fokus meliputi seni pertunjukkan, kerajinan bambu, animasi dan video. Kabupaten Sleman bahkan dinobatkan sebagai kabupaten kreatif untuk sektor animasi dan video,” jelasnya.

Sleman Creative Week rutin diadakan pada bulan Oktober, yang menjadi waktu yang tepat menurut konteks pariwisata. Upaya ini selaras dengan tujuan mempromosikan kekayaan budaya dan kreativitas masyarakat Sleman.

“Selain itu, Sleman juga menawarkan kesempatan bagi wisatawan yang tertarik untuk belajar membuat batik. Informasi lebih lanjut mengenai lokasi lokakarya dapat ditemukan di galeri Dekrasnasda. Adapun yang ingin mengikuti secara virtual dapat mengunjungi situs web Sleman Expo di slemanexpo.com,” pungkasnya.

Penulis: Destiara Hasna

Waspada Dengan Gejala Batuk

Previous article

Elon Musk Rilis Langganan Premium di Media Sosial X

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in News