FeatureNews

Merapi Terus Memancarkan Keindahan dari Guguran Lava

0
Guguran Merapi

STARJOGJA.COM, Yogyakarta – Merapi terus memancarkan keindahan setiap malamnya dengan guguran lava yang terlihat dari Klaten, Jawa Tengah. Sekretaris BPBD Klaten Dodhy Hermanu mengatakan guguran lava yang terlihat setiap malam dari Klaten ini masih dalam level aman atau waspada.

“Guguran lava setiap malam ada sedikit-dikit amanlah aman. Aman terkendali. Tadi malam ada, kadang titik api tapi yang panjang kan 2 hari lalu sampai 1 KM itu,” katanya kepada Starjogjafm Senin (7/1/2019).

Bahkan warga di kawasan atas Klaten yang berdekatan dengan Gunung Merapi beberapa hari lalu merasakan hujan abu tipis. Namun begitu, warga masih terus beraktivitas seperti biasa.

Baca Juga : BPPTKG : Jangan Mudah Terpancing Hoax Erupsi Merapi

“Levelnya masih waspada walaupun 2 hari yang lalu ada hujan abu tapi hanya sedikit tidak mengganggu aktivitas warga diatas. Masih cocok tanam kalo malam masih pada ronda,” katanya.

Ia mengatakan BPBD Klaten siap dengan aktivitas Merapi terus memancarkan keindahan   alamnya. Namun begitu kesiap-siapgaan BPBD Klaten terus dilakukan dengan mengacu pada BPPTKG.

“Kami menunggu BPPTKG Jogja, yang memberikan status kan mereka,” katanya.

Sebagai warga di lereng Merapi, pihaknya tentu melakukan tindakan secepatnya jika Merapi terus beraktivitas. Salah satunya saat Merapi hujan abu di wilayah Klaten.

“Ketika hujan abu tipis kami assesment ke atas memberikan masker desa Tegalmulyo. Kami siapkan 25 ribu masker tapi kami kirim 2500 dulu setelah besoknya ada desa lainya tapi tipis juga di Balerante,” katanya.

Langkah lebih jauh pun sudah disiapkan BPBD Klaten jika aktivitas Gunung Merapi meningkat. Diantaranya dengan menyiapkan 3 shelter pengungsian warga di tiga desa Klaten yang berdekatan dengan Merapi.

“Shelter ada tiga di Klaten untuk menampung statusnya siaga. Begitu level naik siaga kita ga mau spekulasi kita akan menyiapkan ke shelter pengungsian ada tiga kecamatan. Kita nunggu teman diatas mengawal penduduk ke tempat pengungsian,” katanya.

Tiga shelter ini ada di Prambanan, Kebon Arum dan Karang Nongko. Namun jika tiga shelter ini penuh maka ada shelter village yang ada desa sekitarnya yang biasa disebut desa paseduluran

“Sudah pengalaman 2010 waktu itu dijemput orangnya juga ternaknya. Karena jeda waktu tahun ini ada yang ekonominya meningkat ada yang tidak menggantungkan kami dia akan turun sendiri. Tapi kita siapkan semuanya,” katanya.

Tim SAR Masih Cari Wisatawan Yang Tenggelam di Parangtritis

Previous article

Ini Untung Ruginya Bocoran Debat Perdana Pilpres

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Feature