Kota JogjaNews

Pasukan Cyber Troop Mulai Bergerak di Tahapan Pemilu 2024

0
KPPS meninggal dunia
Ilustrasi Pemungutan SUara ( FOTO : Desi S / Harian Jogja )

STARJOGJA.COM, JOGJA – Center for Digital Society (CfDS) Universitas Gadjah Mada (UGM) telah mengungkap adanya pergerakan pasukan siber (cyber troop) dalam kampanye pemilu 2024 di Indonesia. Melalui analisis media sosial Platform X, riset ini mengidentifikasi keterlibatan pasukan siber dalam kampanye semua bakal calon presiden (bacapres) di negeri ini.

Manajer Riset CfDS UGM, Agung Tri Nugraha, menjelaskan bahwa temuan ini mencerminkan perhatian serupa dari ketiga bacapres terhadap media sosial. Hasil riset ini juga mendukung temuan dari penelitian Oxford Internet Institute tahun 2019 berjudul “Global Inventory of Organised Social Media Manipulation,” serta riset oleh Sastramidjaja dan Wijayanto pada tahun 2022 tentang “Cyber Troops, Online Manipulation of Public Opinion, and Co-Optation of Indonesia’s Cybersphere.”

Penelitian ini berdasarkan analisis terhadap 59.155 posting dengan kata kunci terkait Pemilu 2024, Capres, dan Partai Politik di Platform X, yang setelah menghapus posting duplikatif, tersisa 50.503 posting,” ungkapnya.

Selain itu, riset ini juga mengungkap tingkat sentimen negatif yang signifikan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam percakapan online. Kata “Jokowi” menjadi dominan dalam konteks sentimen negatif, dengan temuan terkait seperti “cawe-cawe Jokowi,” “cawe-cawe capres,” “capres didukung Jokowi,” dan “Jokowi dukung Ganjar”.Top of Form . 

Dalam konteks bacapres, Prabowo Subianto dari Gerindra muncul sebagai bacapres yang paling sering disebut tanpa mention/tag dalam cuitan dan komentar netizen Platform X. Sedangkan dari PDIP, Ganjar Pranowo mendapatkan mention dan reply paling banyak, diikuti oleh Anies Baswedan. Kluster audiens terbesar dalam postingan dan komentar di Platform X terkait dengan Anies Baswedan, menunjukkan peran kunci media sosial, khususnya Platform X, dalam Pemilu 2024.

Dalam merespons temuan ini, CfDS UGM menyarankan para elite dan partai politik untuk memanfaatkan media sosial sebagai sarana kampanye yang positif, menghindari kampanye hitam, dan menggunakan data valid dalam pelaksanaannya. Pasukan Siber (cyber troop) Mulai Bergerak di Tahapan Pemilu 2024

Pemerintah dan platform media sosial juga diminta untuk lebih proaktif dalam menindak konten disinformasi. Masyarakat juga diimbau untuk bersikap kritis terhadap isu dan konten yang muncul secara massif untuk mencegah ujaran kebencian dan polarisasi yang bisa memicu perpecahan,” tambahnya.

Dengan temuan ini, menjaga integritas pemilu dan meningkatkan kualitas diskusi politik di media sosial menjadi semakin penting menjelang Pemilu 2024 di Indonesia.

Tidur Yang Sehat Dapat Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Previous article

BPJS Kesehatan Permudah Akses dan Transformasi Layanan Kesehatan

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Kota Jogja