Esai

Pink, Meraih Impian Hingga Nabi Muhammad

0
Pink menghadapi Corona
Pink dan anaknya (Foto : Atlantic Records)

STARJOGJA.COM, Yogyakarta – Berselanjar di dunia maya sepertinya membuat saya yang pengagum nilai sempat suka dengan videoklip milik Pink. Saat itu ia sedang bernyanyi dengan anaknya menyanyikan salah satu lagu di film The Greatest Showman.

Sekilas memang biasa saja video klip itu terlihat. Namun sejak tahun 2000-an saya mulai suka dengan Pink atau Alecia Beth Moore, ini jadi hal baru. Sebab, tidak banyak saya melihat anaknya ikut bernyanyi. Walaupun dengan kualitas suara anak-anak moment bernyanyi dua insan itu dalam gerak dan percakapan memiliki makna sendiri buat saya.

Mungkin banyak melihat adegan di video klip itu hanya merespon biasa. Ya karena adegannya biasa dan sangat umum. Tapi, bagi para pengagum dan pencari nilai itu bermakna lain. Setiap adegan, percakapan, persepsi akan memiliki nilai tertentu diawali dengan pengetahuan dan narasi sebelumnya.

Baca Juga : Impian Sutopo ke Raisa Saat Konser ‘Pamit’

Seperti anggapan video klip itu, bagi banyak orang itu biasa terlebih bagi yang tidak suka dengan Pink. Setahu saya, Pink penyanyi asal Amerika ini terkenal dengan nakalnya, slengekan, dan pethakilan. Sosok Pink itu kemudian sedikit ada perubahan ketika memiliki seorang pendamping hidup seorang pebalap.

Lagu-lagunya di awal kariernya mulai memperlihatkan seperti apa sih dirinya itu. Lagu berjudul Stupid Girl, Get the Party Started, Don’t Let Me Get Me, Just Like a Pill dan Family Portrait semuanya dirilis sebelum dia menikah tahun 2006.

Setelah menikah lagu-lagunya juga berjudul utama So What, Sober, Please Don’t Leave Me, Glitter in the Air dan Raise Your Glass memperlihatkan bahwa dia ada di level yang berbeda.

Levelnya seolah naik kembali setelah anaknya lahir di Tanggal 25 juni 2011 dan diberi nama Willow Sage Hart. Tahun 2012 ia pun merilis album The Truth About Love dengan singel utama lagi Blow Me (One Last Kiss), Try, Just Give Me a Reason yang dinyanyikan berduet dengan Nate Ruess dan True Love.

Beberapa kali pentas Pink selalu menyebut anaknya adalah hal yang paling berharga, bahkan bebebrapa lagu terinspirasi dari anaknya. Walaupun beberapa lagu masih memperlihatkan keliaran, kenakalannya tapi Pink sekarang sudah berbeda.

Memiliki seseorang berharga tentu akan bersikap berbeda dengan sebelumnya. Saya melihat ada beberapa perubahan dalam diri Pink terutama ketika manggung atau bersama dengan anaknya di video klip P!nk & Willow Sage Hart (P!nk’s Daughter) – A Million Dreams/A Million Dreams.

Sesuai dengan judulnya, Pink memiliki jutaan impian dan itu mengena di diri saya saat melihat video klip ini. Saya seperti kembali ke masa remaja ya sekitar SD kelas 5-6. Saat itu saya memiliki impian yang banyak mungkin jutaan. Contohnya, pengin beli buku, bisa terbang, jago menari walaupun ada akhirnya bisanya headbang.

Impian saat kecil itu begitu indah, liar, suci, bahkan tak terhingga. Sampai pada impian ingin bertemu nabi Muhammad. Impian itu masih ada hingga kini. Hmnn kalau diukur tingkat spiritualitas saya, juga pesimis ya. Tapi impian itu selalu saya jaga.

Menjaga impian bersama dalam hidup saya membuat selalu bersemangat. Toh, jika ini jadi kenyataan tentu itu terserah Tuhan saja. Kita juga manusia ini. Seberapa hebat kamu mampu mewujudkan semua impian tanpa campur tangan Tuhan. Tidaklah, saya tidak sehebat Superman.

Impian itu ada yang tidak terjangkau juga tidak jadi masalah. Faktor yang tidak menyebabkan saya dapat meraih impian juga tidak saya teliti. Kalau diteliti pasti banyak faktornya. Termasuk orang terdekat kita. Tapi ya biarlah, toh kita juga sudah berusaha meraih mimpi.

Suatu waktu, istri saya bertanya kepada anak saya, Kak besok kalau dah besar mau jadi apa ? Anak saya menjawab menjadi penulis kayak Bapak. Itulah impian kelak saat besar. Walaupun kita juga tidak tahu kelak dia jadi apa. Namun menjaga mimpi itu menjadi nilai sendiri buat saya. Sebagai orang tua dan orang terdekatnya. Impian itu saya jaga bahwa harapannya kelak impiannya dapat terwujud.

Namun, yang paling penting setelah meraih impian itu adalah semaksimal mungkin dapat bermanfaat bagi orang lain.

Bayu

Yogyakarta Masuk 15 Kota Besar Perokok Tertinggi

Previous article

Satpam UGM Sukses Kuliahkan 4 Anaknya

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Esai