Esai

Benarkah Dangdut Naik Kelas Di Indonesia

0
via vallen ost
Via Vallen ( FOTO : Youtube)

STARJOGJA.COM, Yogyakarta – Penampilan Via Vallen dan Siti Badriah di Asian Games menuai pujian dan juga kritikan. Penampilan pedangdut ini mampu menyedot perhatian. Presiden pun turut “goyang dayung” saat menyaksikan penampilan Via Vallen. Video klip kedua penyanyi ini pun tembus jutaan viewer. Fenomena ini menegaskan jika dangdut kini telah memasuki era baru. Kini Dangdut naik kelas.

Saat ini dangdut pun menembus batas usia dan juga generasi. Anak muda milenial pun menikmati dangdut yang dulu identik dengan musik kampung. Jika dulu dangdut identik dengan musik di panggung terbuka, kini mereka mampu tampil di caffe berkelas yang dulunya hanya menyajikan musik papan atas. Penampilan goyang hot tak melulu menjadi cara ampuh biduan dangdut menyihir penontonnya.

Sebut saja Nella Kharisma yang tampil di sebuah club di Yogyakarta. Ia membuktikannya. Tanpa goyang heboh, busana seronok, dan pamer bagian tubuh yang seksi pun pedangdut cantik itu berhasil membuat pengunjung ikut bernyanyi dan berjoget sampai event berakhir.

Baca Juga : Via Vallen Kembali Puncaki Top Chart iTunes

Di level lokal, fenomena grup Guyon waton yang mengemas dangdut masa kini menjadi sebuah suguhan menarik. Dangdut yang identik dengan instrument ketipung, berpadu dengan gitar akustik menghadirkan sound yang berbeda dari sebuah sajian lagu dangdut. Klip yang sederhana namun menarik mampu menguatkan kekuatan musikalitas musik mereka.

Ada juga grup NDX A.K.A yang mencoba konsep dangdut hiphop. Mereka mampu menembus batas musik dangdut yang terlebih dahulu dikenal. Penonton aksi live mereka pun tembus ribuan orang. Musik mereka pun menasional dengan syair bahasa jawa. TV nasional pun memblowup kelompok ini.

Fenomena itu seolah menegaskan jika musik dangdut naik kelas. Dangdut tak lagi identik dengan tontonan kampungan yang tak layak ditampilkan di acara anak-anak muda kekinian. Keberadaan pencarian bakat di musik dangdut lewat acara televisi juga menujukkan fenomena Anak muda mulai nggak malu-malu nyanyi dan suka dangdut. Mereka beramai- ramai menggapai mimpi untuk menjadi pedangdut kondang.

Jika Dulu orang tahu penyanyi dangdut papan atas Rhoma Irama, Elvi Sukaesih, Evi tamalla dan Ikke Nurjanah. Kini berkat media sosial, pedangdut jebolan ajang pencarian bakat dan pedangdut daerah yang berkualitas bisa punya jutaan followers serta berbayar mahal. Semua faktor internal dan eksternal itu menjadi pendorong di balik fenomena dangdut ‘naik kelas’.

Kini, tergantung kembali pada industri musik dangdut di Tanah Air agar punya terobosan berani. Konser dangdut harus diberi sentuhan berbeda dari biasanya.  Meski demikian, ‘naik kelas’ ini harus ditunjang kesadaran para penyanyi dangdut menjaga kualitas suara , karya dan penampilannya.Konsistensi untuk menghasilkan karya berkualitas juga menjadi kunci dari mempertahankan dangdut agar tidak turun ke kelas yang lebih bawah.

Jadi masihkah anda malu ikut bergoyang dangdut ?

Bayu

Sidang Umum Ke-35 Dewan Perempuan Dunia di Yogyakarta

Previous article

4 Program Studi UGM Memperoleh Akreditasi Internasional ABET

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Esai