Kota JogjaNews

Anak Muda Jadi Sasaran Penyebaran Radikalisme dan Terorisme

0
Talk Show Video Pendek BNPT ( FOTO : Deni)

STARJOGJA.COM. JOGJA –  Anak muda jadi sasaran penyebaran radikalisme dan terorisme. Untuk mencegah ancaman tersebut, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) DIY melibatkan pelajar dan mahasiswa untuk turut andil dalam pencegahan terorisme di wilayah ini .

Kasubid Pemberdayaan Masyarakat BNPT , DR Hj.Andi Intang Dulung ,MHI menyebutkan BNPT dan FKPT membutuhkan dukungan nyata dari seluruh elemen masyarakat tak terkecuali pemuda untuk menangkal penyebaran radikalisme dan terorisme. Ia menyebut generasi muda adalah kunci sebuah negara untuk mencapai kesuksesan melaksanakan pembangunan, termasuk di antaranya menghadapi masalah terorisme.

“Generasi muda menguasai teknologi, pemilik masa depan, memiliki energi besar dan kemampuan komunikasi tanpa batas. Manfaatkan itu secara positif, salah satunya dengan mengikuti lomba video pendek BNPT,” ungkap Andi,dalam Bincang Special , Minggu ( 07/10/2018).

Cegah Radikalisme, DIY Akan Punya Perda Ketahanan Keluarga

Ia menjelaskan Lomba video pendek merupakan metode yang dijalankan di kegiatan Pelibatan Pelajar SMA dan sederajat dalam pencegahan terorisme. Lomba ini dilaksanakan oleh BNPT dengan menggandeng 32 Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) se-Indonesia. Melalui lomba cipta video pendek tentang pencegahan terorisme ini, diharapkan akan menjadi salah satu upaya efektif untuk melakukan pencegahan terhadap munculnya bahaya paham-paham radikalisme yang ada dalam masyarakat.

” Dengan kegiatan ini, kami mengajak seluruh elemen untuk menangkal dan mendeteksi dini ancaman radikalisme dan terorisme”, ajak Andi.

Untuk memberikan pembekalan kepada para pelajar, BNPT dan FKPT DIY, Senin ( 08/10/2018) menggelar Workshop BNPT Video Festival.Praktisi Film
Ratrika Bhre Aditya yang jadi pemateri workshop mengatakan di kegiatan ini peserta diberikan pembekalan terkait teknis pembuatan video agar menghasilkan karya pendek namun berkualitas. Ia menyebutkan video pendek tidak harus punya pesan moral yang berat. Selama penonton bisa memahami inti dan bisa larut dalam cerita yang ditampilkan itu bisa menjadi tolak ukur keberhasilan sebuah film pendek.

” Anak -anak muda itu pintar mengangkat tema dan pesan yang sesuai dengan konteks keseharian. Itu yang membuat penonton mudah larut dalam cerita yang ditampilkan ” jelas Bhre.

Bayu

Wabup Sleman Tegaskan Sekolah Ramah Anak Adalah Keharusan

Previous article

Hoax dan Hate Speech Khianati Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Kota Jogja