Kab BantulNews

UGM Kenalkan Alat Mesin Pertanian Korea Pada Petani Bantul

0
FOTO : Humas UGM

STARJOGJA.COM. BANTUL – UGM Kenalkan Alat Mesin Pertanian Korea Pada Petani Bantul. Sosialisasi dan demo alat mesin pertanian produk Korea dilakukan pada petani di Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, Rabu (28/1).

Dalam kegiatan yang dilaksanakan di Bulak Nglaren, Potorono, Bantul ini para petani dikenalkan  cara penggunaan alat dan mesin pertanian berupa traktor dan mesin pemanen padi (combine harvester) secara langsung di lapangan. Alat mesin pertanian tersebut buatan AGM S&E yang berafiliasi dengan Seoul National University (SNU) Korea dan Daedong Co., Korea.

Ketua Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem FTP UGM, Prof.Dr. Bambang Purwantana, M.Agr., mengatakan kegiatan sosialisasi dan demo alat mesin pertanian ini menjadi wahan untuk mengintroduksi beberapa alat mesin pertanian seperti traktor dan combine harvester sebagai upaya mengenalkan dan memberikan alternatif pilihan pada petani. Hal tersebut juga ditujukan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas padi.

Alat dan mesin pertanian yang diujicobakan adalah Combine Harvester Kioti DSF75 yang merupakan mesin pemanen padi kombinasi bertipe full feeding dengan daya 73HP dengan lebar media potong sepanjang dua meter. Mesin ini mampu meningkatkan efektivitas kerja saat memanen padi yakni mampu melakukan serangkaian kegiatan pemanenan sekaligus dalam satu waktu. Mulai memotong, menangkut, merontokkan, memisahkan dan membersihkan padi dengan batangnya hingga pengarungan padi.

Berikutnya, traktor sedang Kioti DK45 berdaya 45HP untuk budidaya padi sawah dan Kioti RX72 dengan daya 72 HP untuk budidaya tanaman tebu.

Penggunaan alat dan mesin pertanian moderen dinilai memberikan keuntungan bagi petani. Tak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga mampu menghemat waktu, tenaga dan biaya.

“Pemakaian alat pertanian modern bagi petani sangat membantu karena menghemat waktu, tenaga, serta biaya” kata Wahyono dari Kelompok Tani Sido Makmur, Banguntapan.

Wahyono mencontohkan sebelum menggunakan mesin pemanen padi, untuk memanen di sawah seluas 1.500 meter setidaknya membutuhkan dua orang tenaga pemotong tanaman padi dan dua orang yang bertugas merontokkan bulir padi dalam satu hari. Namun dengan menggunakan mesin pemanen padi, petani bisa menghemat tenaga, waktu, dan biaya untuk pemotong tanaman padi dan merontokkan bulir padi.

“Kedepan kami tertarik untuk menggunakan mesin ini karena sangat membantu dalam memanen padi,” ungkapnya

Bayu

Mahasiswa UNY Buat Mesin Pembuat Emping Otomatis

Previous article

Gempa Kulonprogo Akibat Pergerakan lempeng Indo-Australia

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Kab Bantul