News

Gempa Kulonprogo Akibat Pergerakan lempeng Indo-Australia

0
gempa tuban
ilustrasi gempa

STARJOGJA.COM, KULONPROGO – Jumat, 30 November 2018, pukul 03.42.05 WIB, wilayah Samudera Hindia Selatan Jawa diguncang gempabumi tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki kekuatan M=5,1.

Episenter gempabumi terletak pada koordinat 8,83 LS dan 109,75 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 116 km arah barat daya Kota Wates, Kabupaten Kulon Progo, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada kedalaman 54 km.

Gempa bumi selatan di Jawa ini, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, tampak bahwa gempa bumi berkedalaman menengah ini diakibatkan oleh aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah Lempang Eurasia.

Baca juga: Tim UGM Petakan Bangunan Rusak Pasca Gempa Palu

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan jenis sesar oblique (oblique fault).

Dampak gempabumi berdasarkan Peta Tingkat Guncangan (Shakemap BMKG) menunjukkan bahwa guncangan dirasakan di daerah di Yogyakarta II-III MMI, untuk wilayah Bantul, Kulonprogo III MMI dan Pacitan II MMI.

Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami

Hingga pukul 04.13 WIB, Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).

UGM Kenalkan Alat Mesin Pertanian Korea Pada Petani Bantul

Previous article

Bokesan Ditetapkan Sebagai Kampung Nila

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in News