Kota JogjaNews

Vaksin Bukan Satu-satunya Solusi Hentikan Pandemi

0
selter covid-19
SUMBER : freepick

STARJOGJA.COM,JOGJA – Vaksin Bukan Satu-satunya Solusi Hentikan Pandemi. Pakar virologi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM dr. Mohamad Saifudin Hakim menyatakan vaksin bukan satu-satunya solusi untuk menghentikan pandemi COVID-19.

“Saya kira pemerintah tetap perlu melakukan berbagai upaya pencegahan persebaran COVID-19 ini secara maksimal. Masyarakat harus disiplin melaksanakan upaya pencegahan penularan. Tidak boleh kendor sama sekali,” kata Saifudin melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Selasa.

Ia mengatakan wabah virus corona sebelumnya seperti SARS-CoV pada 2002-2003 dan MERS-CoV pada 2012 berhasil dihentikan tanpa vaksin.

Bahkan, menurut dia, negara-negara yang sukses menahan laju peningkatan kasus COVID-19, seperti China, Korea Selatan, Selandia Baru, Taiwan bisa menekan peningkatan kasus dengan upaya-upaya pencegahan penularan yang dilaksanakan dengan baik dan disiplin.

Menurutnya, tindakan pencegahan seperti isolasi kasus, pelacakan kontak, dan karantina, penjarakan fisik, memakai masker dan cuci tangan, dan karantina komunitas (lockdown) sangat diperlukan.

Meski saat ini produk vaksin Sinovac yang tengah diuji secara klinis, menurut Saifudin tidak bisa terburu-buru diklaim akan efektif digunakan nantinya, sebab perlu menunggu hasil uji klinis.

“Jangan terburu-buru menyimpulkan bahwa vaksin yang sedang diuji klinis saat ini pasti akan efektif dan sudah pasti menjadi pilihan untuk diedarkan. Ini kesimpulan yang terlalu dini,” kata dia.

Ia menilai kandidat vaksin yang sudah masuk ke uji klinis fase 3 tidak menjamin bahwa uji klinis akan berhasil. Banyak kandidat vaksin yang sudah menjalani uji fase 3, namun gagal karena ternyata terbukti tidak efektif.

Meski demikian, Saifudin berpendapat bahwa pengembangan vaksin COVID-19 menjadi salah satu upaya yang dilakukan banyak negara untuk menghentikan pandemi.

Hal itu karena banyak penelitian sudah menunjukkan bahwa antibodi yang terbentuk setelah infeksi SARS-CoV-2 secara alami ternyata tidak bertahan lama lalu akan menghilang dalam 2-3 bulan

Amelia Hapsari Jadi Juri Oscar Pertama dari Indonesia

Previous article

Masjid Nurul ‘Ashri Bagikan ATM Beras

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Kota Jogja