Kab Gunungkidul

15 Ekor Burung Hantu di Playen Dilepas Kendalikan Tikus

0
ilustrasi sawah
STARJOGJA.COM, Info – Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul melepas 15 ekor burung hantu Tyto Alba di Kalurahan Banaran, Playen. Ini adalah upaya mengendalikan hama tikus yang sering mengganggu lahan pertanian milik warga.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Rismiyadi mengatakan, serangan tikus sekarang masih terkendali.

“Potensi serangan tetap ada, tapi masih di bawah ambang batas sehingga masuk kategori aman,” kata Rismiyadi kepada wartawan, Senin (20/6/2022).

Baca juga : Sleman Punya Konservasi Burung Hantu Serak Jawa

Meski demikian, ia mengakui upaya penanggulangan tetap dilakukan. Selain menugaskan regu pengendali hama untuk pengawasan, jawatannya juga melakukan upaya preventif. Salah satunya dengan pelepasan burung hantu Tyto Alba. Predator ini menjadi musuh alami tikus sehingga bisa menekan populasi tikus di lahan pertanian.

Rismiyadi menjelaskan program ini masih percontohan dan baru dilaksanakan di satu lokasi, yakni di wilayah Kalurahan Banaran, Playen. Sejak awal tahun hingga sekarang sudah ada 15 ekor Tyto Alba yang dilepasliarkan.

“Mudah-mudahan efektif dan bisa menekan populasi tikus,” katanya.

Selain melepas belasan ekor burung hantu, juga ada upaya membuatkan rumah untuk bersarang. Total ada sepuluh rumah burung hantu yang dibuat dan dipasang di Banaran.

“Tyto Alba ini unik karena jalur yang dilewati seperti pesawat. Jadi jalur yang dilewati setiap harinya sama sehingga dibuatkan rumah untuk bersarang dan berkembangbiak,” katanya.

Rismiyadi menambahkan program ini akan terus dikembangkan. Selain dilepaskan di Kalurahan Banaran, burung hantu juga dilepas di lokasi lain.

Koordinator Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT), Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Jayadi, mengatakan tikus masih menjadi ancaman karena beberapa wilayah di tahun lalu ada serangan. “Tahun lalu ada laporan di Kalurahan Dengok,” kata Jayadi beberapa waktu lalu.

Ia mengungkapkan, burung hantu baru dilepas pertama kali. “Harapannya dengan adanya musuh alami, populasi tikus bisa terkendali,” katanya.

 

Sumber : Harian Jogja

Bayu

Tim yang Lolos  Kualifikasi Piala Asia 2023 Mendapatkan Bonus

Previous article

Pesta Paduan Suara Gerejawi di Candi Prambanan Simbol Kerukunan Umat Beragama  

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *