Kota JogjaNews

Karnaval PBTY Tampilkan Kolaborasi Budaya

0
karnaval PBTY

STARJOGJA.COM, JOGJA – Karnaval Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) Tampilkan Kolaborasi Budaya. Salah satu rangkaian acara dari PBTY yang paling ditunggu tunggu masyarakat Jogja dan Wisatawan manca negara adalah Karnaval “Malioboro Imlek Carnival” yang akan diadakan pada Hari Sabtu, 4 Februari 2022.

Karnaval ini akan menampilkan kolaborasi seni budaya Tionghoa dan perwakilan dari kelompok kesenian daerah. Setelah berkoordinasi dengan pihak terkait, Karnaval akan dimulai dari Depan Gran Inna dan Gedung DPRD Yogyakarta yang diikuti 22 grup peserta pawai dan terdiri dari 1.718 orang.

” Peserta pawai akan berjalan dengan menampilkan performanya sepanjang Malioboro sampai finish di Titik Nol km. Malioboro Imlek Carnival ini akan dihadiri oleh Gubernur D.I.Yogyakarta – Sri Sultan Hamengku Buwono X beserta jajaran Forkompinda yang akan menyaksikan di Titik Nol km,” jelas Panitia dalam keterangan tertulisnya yang diterima Starjogja.com, Sabtu ( 04/02/2023).

Beberapa peserta yang mengikuti pawai Malioboro Imlek Carnival adalah dari; Drum band AAU, Liong Tradisional dari Hoo hap hwe, Koko Cici Jogja dan Hakka Ako Amoi, Tari Edan Edanan, Tari Topeng Ireng dari Sanggar Pesona Raharja, Mutiara Persada Grup, SMP Stelladuce 1, Pengda Wushu DIY, Bregodo Suryatmojo, Reog Dadak Merak dari , Sanggar Manggolo Mudo, Jaranan Angguk dari Hokya Dance Grup, Costume Carnival Kharisma Wonderlan, Seni Musik Tao Ko Tui dan ada 9 grup yang mengikuti Festival Naga dan Barongsai (Naga selatan, naga api yogyakarta, Isakuiki, Singa Mataram, Elang Emas, Mutiara Naga, Naga Winongo, Putera Mataram dan Panbers).

Panitia juga telah mempersiapkan titik pembagian air mineral untuk para peserta yang mengikuti pawai, dan menyediakan Mobil Ambulance dan Mobil Pemadam Kebakaran untuk antisipasi jika terjadi hal yang tidak diinginkan. Pawai Malioboro Imlek Carnival akan dimulai sekitar 18.15 pada saat Malioboro telah ditutup untuk akses kendaraan bermotor

Kicikan Kuliner Gunungkidul Yang Makin Langka

Previous article

KISP Dorong Optimalisasi Pengembangan Desa APU di Indonesia

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Kota Jogja