Esai

Pahlawan Era Kini, Pahlawan Milenial

0
Pahlawan
Kita Bisa Juga Jadi Pahlawan ( FOTO : Aldi)
STARJOGJA.COM, Yogyakarta – Indonesia sedang menghadapi tantangan zaman berupa penetrasi teknologi informasi yang demikian masif. Namun fenomena ini belum dibarengi dengan literasi digital yang signifikan.
Indonesia pun kini tumbuh seperti sawah untuk menyemai gagasan bagi anak-anak muda kreatif. Aneka gagasan dan Inovasi muncul dari generasi baru ini.
Namun di sisi lain, muncul juga anak-anak muda yang terjebak pada penggunaan media sosial yang berlebihan sehingga memunculkan stereotipe pengguna. Mereka disebut tidak fokus dan senang bermalas-malasan.
Lebih dari itu, generasi yang telah terpapar sosial media dianggap cenderung narsistik. Bahkan majalah Time sempat menyebut generasi ini sebagai “Me, me, me Generation” atau generasi yang mementingkan saya, saya, dan saya.
Kondisi ini menjadi sebuah tantangan besar pada upaya meneruskan keteladanan para pahlawan. Karena para pahlawan bergerak bukan untuk kepentingan pribadinya, tetapi untuk kepentingan bersama bahkan untuk bangsa dan negara.
Itu adalah nilai yang mereka percayai. Nilai yang pantas untuk diperjuangkan bahkan dengan nyawa sekalipun. Mereka pun gugur tanpa sempat menikmati apa yang mereka perjuangkan.
Inilah yang harus disampaikan kepada generasi muda Indonesia saat ini. Mereka harus terus diajak untuk berempati dan juga menjadikan kepentingan bersama itu sebagai sebuah keharusan, bukan hanya mementingkan diri sendiri.
Sebagai generasi penerus tentu saja menghadapi musuh yang berbeda dibandingkan dengan para pahlawan kemerdekaan yang harus berjuang melawan penjajah.
Saat ini musuh para generasi muda adalah permasalahan-permasalahan kesejahteraan dan keterbukaan kesempatan yang belum dinikmati secara merata oleh masyarakat Indonesia.
Permasalahan besar lainnya adalah menjaga kesatuan Indonesia. Ancaman perpecahan bangsa itu bukanlah isapan jempol. Di sisi lain, ancaman radikalisme dan terorisme juga menghinggapi anak muda ini.
Anak muda juga punya tantangan untuk menjadikan negeri ini sebagai negara yang kuat dan tidak kembali diremehkan. Indonesia harus mampu menjadi sebuah negara mandiri dalam konteks tertentu.
Jangan biarkan kita terjajah oleh teknologi yang membuat bangsa ini tergantung pada negara lain. Teknologi itu harus dijadikan sebagai alat untuk memperjuangankan Indonesia jadi lebih baik dan istimewa.
Anak muda harus bisa memanfaatkan teknologi untuk menjadi media penyemangat dan pemersatu bangsa. Media sosial harus dimanfaatkan untuk mendorong optimisme dan juga semangat pantang menyerah.
Bukan dijadikan sebagai media untuk menyebar kabar tidak benar apalagi bisa memecah belah bangsa. Itulah salah satu cara kita untuk menjadi pahlawan minelial.
Pahlawan adalah sosok yang penuh optimisme, meski mereka sendiri tidak akan melihat bagaimana kesuksesan yang akan diraih oleh bangsa ini. Mereka merasa tidak memiliki harga bila dibandingkan dengan harapan yang ada di masa depan.
Nilai bijaksana seperti ini tentu akan harus dipahami, terlebih diteladani bagi generasi saat ini yang cenderung mengedepankan kepentingan pribadi bahkan cenderung narsis.
Kerja keras, kreativitas, keteguhan, solidaritas, sekaligus integritas sebagai bagian dari bangsa Indonesia harus kita hadirkan pada pertarungan kekuatan dan kreativitas di era ini. Pahlawan-pahlawan milenial haruslah tampil untuk menjadikan bangsa Indonesia tidak sebagai pasar digital, namun sebagai pemain aktif dalam kontestasi digital masa kini.
Sekali lagi di momentum peringatan Hari pahlawan ini, kita tidak boleh terjebak untuk sekedar mengenang jasa pahlawan, namun lebih tepatnya sebagai doa untuk para pahlawan dan doa untuk Indonesia ke depannya. Karena Pahlawan itu bukan  hanya gelar tapi aksi nyata!! Meski para pejuang itu telah pergi, namun spirit mereka butuh penerus dari kita !! Anak muda harus mulai langkah untuk membuat perubahan bagi indonesia !
Kita juga bisa jadi pahlawan dengan bertindak jujur, mandiri dan siap berkorban tanpa pamrih! Indonesia butuh kita !
Bayu

WhatToReadThisWeekend Bekisar Merah

Previous article

Aubameyang Pemain Terbaik Liga Primer Inggris Edisi Oktober

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Esai